The New York Times mengungkapkan tentang fenomena kecanduan narkoba dan alkohol di antara pasukan keamanan Irak, pada saat berbagai serangan dan pemboman terus terjadi di berbagai penjuru negara.
Militer Irak mengatakan bahwa pada beberapa daerah di Irak, sekitar 50 persen dari anggotanya menggunakan narkoba dan alkohol pada saat jam kerja berlangsung.
Surat kabar Amerika tersebut berpendapat bahwa, jika pernyataan ini benar, maka hal ini akan menimbulkan keraguan tentang kesiapan pihak Irak untuk mengambil alih kendali keamanan setelah penarikan pasukan Amerika akhir tahun depan.
Seorang anggota militer Irak, di antara mereka yang menggunakan barang haram ini menegaskan bahwa alasan utama mereka memakainya adalah euforia yang mereka rasakan setelah meminumnya, selain jam kerja yang lama di pos pemeriksaan, serta pemandangan yang menakutkan, berupa tubuh-tubuh korban meninggal dan terluka yang selalu menghantuinya (mediaumat.com, 26/10/2010).