Dengan judul “Muslim Leader Calls Aussie Troops Terrorists, Pemimpin Muslim Menyebut Pasukan Australia Sebagai Teroris“, surat kabar “Heraldsun” mempublikasikan berita hasil wawancara dengan Utsman Badar, perwakilan media Hizbut Tahrir di Australia. Juru bicara Hizbut Tahrir, yang digambarkan sebagai partai kontroversial mengatakan bahwa tentara Australia digunakan sebagai bahan bakar dalam perang Amerika di Afghanistan untuk kepentingan politik dan ekonomi Amerika.
Surat kabar itu melaporkan bahwa Hizbut Tahrir menyerukan penarikan segera pasukan Australia dari Afghanistan, di mana ia mengutip perkataan Badar bahwa “Ini bukan kali pertamanya dalam sejarah yang mengeksploitasi nyawa orang Australia sebagai bahan bakar untuk imperialisme yang dirancang oleh orang lain.”
Surat kabar itu menambahkan bahwa Utsman Badar menyambut baik dialog yang berlangsung di Parlemen tentang peran Australia di Afghanistan. Namun ia menilai dialog itu sebagai “pepesan kosong” yang sama sekali tidak akan mengubah kebijakan Australia.
Surat kabar itu mengatakan bahwa Badar mengakui hak gerakan Taliban untuk mempertahankan negeri Islam, di mana ia berkata: “Apa yang kita lihat terjadi adalah bahwa pemerintah Barat berusaha membuat gambaran yang cantik, atas gambaran yang buruk dan jahat. Dan ini adalah cara yang sama, yang mereka lakukan, yaitu menjadikan korban seolah-olah ia adalah agresornya.”
Ia mengatakan, “Ini berarti bahwa mereka kelompok perlawanan yang berjuang untuk kebebasan dan nilai-nilai mereka dengan kerja keras, dibuat seolah-olah mereka adalah teroris. Dan cara ini sungguh sangat berbahaya.”
Ia menambahkan, “Pendudukan ini harus diakhiri. Apalagi rakyat Afghanistan sama sekali tidak meminta bantuan Anda.”
Pada akhir tulisan, surat kabar mengatakan bahwa Hizbut Tahrir dilarang di beberapa negara Barat (pal-tahrir.info, 24/10/2010).