Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, hingga Kamis (28/10) pukul 00.35 WIB mencatat korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Mentawai berjumlah 283 orang. “Ini data resmi kami di BPBD Mentawai. Soal ada yang menyampaikan lebih, kami tidak tahu dari mana sumbernya,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Joskamtir, yang dihubungi dari Padang, Kamis.
Korban luka parah dan ringan katanya berjumlah 200 orang, katanya. Mereka saat ini mendapat perawatan medis di Puskesmas Kecamatan Sikakap. Sementara itu, jumlah korban yang hilang mencapai 250 orang.
Dia mengatakan, pihaknya terus melakukan pencarian dibantu Palang Merah Indonesia (PMI), kepolisin, TNI, dan masyarakat setempat. “Masyarakat di Pagai Selatan masih di pengungsian dan warga Sikakap di pemukiman namun dalam keadaan siaga,” katanya.
Butuh Bantuan
Joskamtir menyampaikan, hingga Kamis dinihari, masyarakat belum mendapat batuan. “Kami butuh masker, cangkul, obat-obatan. Ini dibutuhkan segera karena mayat-mayat sudah mulai mengeluarkan bau, sementara alkohol 70 persen sudah tidak ada lagi,” katanya.
Namun dia juga melaporkan, KRI telah merapat dan kemungkinan membawa bantuan yang akan dibongkar Kamis pagi. Ia beharap kapal tersebut membawa semua bantuan yang dibutuhkan.
Gempa berkekuatan 7,2 scala richter SR mengguncang Sumatera Barat Senin, (25/10) pukul 21.42 WIB. Pusat gempa berada di 3.61 LS – 99.93 BT berkedalaman 10 kilometer. Gempa berlokasi di 78 kilometer Barat Daya Pagai Selatan, Mentawai, Sumatera barat. Gempa cukup kuat dirasakan di sejumlah daerah di Kota Padang. (republika.co.id, 28/10/2010)