Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas atau wedhus gembel dan debu vulkanik, Minggu (31/10/2010) pukul 15.15 WIB. Semburan wehus gembel terlihat dengan jelas oleh warga dari tempat pengungsian di Kepuhrejo, Sleman, Yogyakarta.
Meski curah hujan berintensitas rendah terjadi di kawasan Merapi, awan panas terlihat jelas mengarah ke Selatan dan Tenggara. Terlihat juga wedhus gembel mengarah ke bagian Timur.
Warga di pengungsian Kepurejo sempat panik. Namun, petugas meminta warga tetap tenang, karena wilayah Kepuhrejo merupakan zona aman dari muntahan Merapi.
Sebelumnya pukul 14.50 WIB, Merapi juga memuntahkan awan panas. Namun, semburan wedhus gembel tidak sedahsyat yang terjadi pukul 15.15 WIB.
Sebelumnya, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Dr Surono mengingatkan agar semua orang tidak berada di sepanjang tepi aliran Kali Kuning yang berhulu di lereng Merapi.
Berdasarkan data pengamatan dan analisis visual, endapan material vulkanik di lereng selatan sangat potensial menggelontor ke sungai itu jika terjadi banjir lahar dingin akibat hujan bercurah tinggi di kawasan puncak.
Peringatan itu disampaikan Surono, Sabtu (30/10) dan diulangi lagi Minggu (31/10/2010). Jutaan meter kubik material vulkanik yang menggantung di kubah selatan Merapi sangat rawan runtuh. (tribunnews.com, 31/10/2010)