Jakarta – Pembangunan paviliun Indonesia di World Expo Shanghai China menelan dana hingga US$ 20 Juta atau sekitar Rp 180 miliar. Anggaran pembangunan paviliun ini selanjutnya akan diaudit karena menyangkut keuangan negara.
“Saya kira ada prosedur yang juga akan diaudit bagaimana caranya. Mungkin dijual atau dilelang, saya kira ada prosesnya,” kata Menteri Perindustrian MS Hidayat saat ditemui di kantornya, Jl Gatot Soebroto, Selasa (2/11/2010).
Hidayat mengatakan memang tidak bisa dipungkiri sejalan berakhirnya pelaksanaa World Expo 1 Mei-31 Oktober 2010 maka bangunan paviliun Indonesia harus dibongkar. Beberapa opsi bisa saja dilakukan dengan menjualnya dengan cara dilelang.
“Habis mau diapain? Itu bambu-bambu terus besi-besi masak dibawa pulang,” katanya
Sebelumnya kementerian perdagangan akan mengambil keputusan untuk membongkar paviliun Indonesia di Shanghai Expo China sejalan berakhirnya ajang pameran yang sudah berlangsung 6 bulan dari 1 Mei hingga 30 Oktober 2010 itu.
Indonesia setidaknya telah menghabiskan anggaran biaya penyelenggaraan dan pembangunan paviliun sebesar US$ 20 juta atau setara Rp 180 miliar. Beberapa provinsi di China sempat berniat membeli bangunan paviliun Indonesia tersebut namun belum ada kejelasan.
“Memang dikontraknya dibongkar, waktu awal dibangun,” kata Sekjen Kementerian Perdagangan Ardiansyah Parman kemarin (1/11/2010)
Ardiansyah mengatakan sesuai dengan kontrak awal, panitia mensyaratkan semua bangunan di arena World Expo Shanghai harus dibongkar seiring berakhirnya acara tanpa menyisakan pondasi sekecil pun. Indonesia sendiri masih menjajaki kemungkinan menjual bagunan paviliun atau bahkan membongkar begitu saja.
Ardiansyah menambahkan jika memang harus dibongkar maka setidaknya memerlukan biaya tersendiri untuk proses pembongkaran tersebut. Namun kata dia, masing-masing negara harus segera membersihkan paviliunnya dengan cara apapun termasuk membawa pulang materialnya atau pun menjualnya.
“Kecuali Saudi Arabia, yang sejak diawal dihadiahkan (ke China),” katanya.
Menurutnya penganggaran biaya World Expo US$ 20 juta menggunakan anggaran negara yang masuk dalam katagori belanja barang. Jika memang paviliun tersebut akan dijual maka dananya akan dikembalikan ke APBN.
“Kalau dijual ya masuk ke APBN,” kata Ardiansyah. (detikfinance, 2/11/2010)