Dua rombongan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah ‘nekat’ melakukan kunjungan ke luar negeri di sela bencana yang menghantam Tanah Air. Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu meminta agar anggota DPR yang ngotot berangkat ke luar negeri kunjungannya dibatalkan.
“Sebaiknya dibatalkan agar ditunda saja. Karena tidak sesuai dengan kondisi bencana alam yang tengah dihadapi bangsa Indonesia,” kata anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Ganjar Pranowo saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Selasa 2 November 2010.
Ganjar melanjutkan, pembatalan itu bukanlah sebuah larangan bagi anggota Dewan untuk melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. “Tidak etis kita pergi di tengah penderitaan rakyat akan bencana alam yang tengah dihadapi negara ini,” ujarnya.
Namun, menurut Ganjar, anggota DPR tidak lantas berupaya untuk menarik perhatian rakyat agar merelokasikan anggaran dana kunjungan ke luar negeri ke penanggulangan bencana. “Dalam mekanisme tidak dimungkinkan, kecuali menunggu sisa anggaran, baru bisa dilakukan relokasi anggaran ke yang lainnya,” tuturnya.
Dua rombongan DPR yang terbang ke tiga negara adalah Panitia Khusus Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang studi banding ke Korea Selatan dan Jepang, serta rombongan anggota Komisi V dalam tim Panitia Khusus Rumah Susun yang melawat ke Moskow, Rusia.
Untuk fasilitas biaya ke Korea Selatan, para anggota DPR memperoleh US$323 per hari. Untuk negara tujuan Jepang, masing-masing anggota DPR mendapat US$300.
Sedangkan biaya tiket kelas bisnis pulang pergi Jakarta-Seoul (Korea Selatan) seharga US$1.999 dan tiket Jakarta-Tokyo pulang pergi senilai US$2.112.
Sebelumnya, anggota Komisi V yang terbang ke Italia yakni empat orang dari Fraksi Demokrat: Rustanto Wahid, Usmawarni Peter, Sutarip Tulis Widodo, dan Zulkifli Anwar.
Dari Fraksi Golkar tiga orang: Riswan Tony, Eko Sarjono Putro, dan Roem Kono. Dari Fraksi PDIP dua orang: Irfansyah dan Sadar Estuati. Fraksi PAN mengirimkan Yasti Soepredjo Mokoagow dan Ahmad Bakri. Fraksi yang masing-masing mengirimkan satu orang adalah Chairul Anwar (FPKS), Epyardi Asda (F-PPP), Imam Nachrowi (F-KB), dan Gunadi Ibrahim (F-Gerindra).
Sebelum ini, sejumlah partai sudah melarang kadernya di DPR melawat ke luar negeri mengingat berbagai bencana alam yang baru dan sedang terjadi. (vivanews.com, 3/11/2010)
saya sangat kecewa dengan tindakan para anggota tersebut,kalaw yang tua saja seperti ini bagaimana kami generasi penerus bangsa ini………??????????????????????