Jakarta – Aksi unjuk rasa menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, terus bermunculan. Ratusan mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan demo di Kedubes AS menolak kedatangan Obama.
Massa membawa spanduk besar 3×4 meter bergambar Obama. Ramai-ramai, mahasiswa menginjak-injak wajah Obama dan mencabik-cabik spanduk tersebut.
“Obama datang tepat di hari Pahlawan, saat kita merayakan pahlawan kita mengusir penjajah kafir. Sekarang kita malah menerima Amerika sang penjajah,” kata seorang orator dari GEMA Pembebasan di depan Kedubes Amerika Serikat, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat
(5/11/2010).
Selain merobek wajah Obama, pendemo mengusung puluhan poster berisi kecaman kedatangan Obama. Mereka menilai kedatangan Obama sebagai bentuk neo imperialisme dengan dalih memberi bantuan kemitraan.
“Ini saya saja dengan imperialisme gaya baru. Bukankah Freeport, Exxon, dan lainnya tidak bedanya dengan VOC zaman Belanda?,” ujar orator itu lagi.
Salah satu koordinator aksi, Muhammad Inshany menilai rencana penandatangan kemitraan komprehensif Indonesia-AS seperti LoI Soeharto dan IMF tahun 1998. Karena pada praktiknya, kata Inshany, perjanjian tersebut sagat imperialistik.
“Perjanjian itu bukan kemitraan sejajar tetapi perjanjian yang bersifat imperialistik. Itu berisi pendiktean kepentingan AS kepada antek kaki tangan penjajah di negeri ini,” kata Inshany.
Aksi yang dijaga puluhan anggota polisi itu bubar setelah pendemo puas berorasi. Mereka membubarkan diri dengan tertib dan tidak membuat kekacauan lalu-lintas di seputaran Monas. Para pendemo berjanji akan datang lagi degan jumlah pendemo lebih banyak. (detik.com, 5/11/2010)
ALLAHUAKBAR..!! Ditangan andalah kebangkitan islam sgr bergelora membakar semangat juang dlm rangka menegak kn SYARIAH&KHILAFAH..