Forum intelektual Muslim (FIM) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang terdiri dari 18 kampus besar di Indonesia seperti IPB, UI, Unpad, dan Brawijaya menolak kedatangan Presiden Amerika Sertikat Barrack Obama ke Indonesia.
Mereka menilai, kedatangan Obama ke Indonesia hanya untuk melanggengkan penjajahan ekonomi dan politik Amerika atas Indonesia. Keterangan itu diungkapkan FIM HTI dalam pernyataan sikapnya di gedung Syahida UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (8/11/2010).
Dalam pernyataan sikapnya, FIM HTI menganggap kedatangan Obama ke Indonesia sama sekali tidak memperhatikan kepentingan nasional Indonesia. Sebaliknya, mereka menganggap kedatangan Obama ke Indonesia hanya membawa agenda ekonomi dan politik Amerika untuk menjamin kepentingan nasional Amerika Serikat.
Seperti yang terlihat dalam perjanjian kemitraan komprehensif yang bersifat imperialistik dan bertentangan dengan pembukaan UUD 1945. Naskah kemitraan komprehensif yang ditandatangi Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Obama diyakini FIM HTI sebagai bentuk pelanggengan kekuasaan Amerika atas Indonesia.
“Kedatangan Obama hanya untuk menutupi kejahatan yang telah dilakukan Amerika terhadap negara-negara Islam di dunia, seperti Irak, Afghanistan, Palestina, dan Pakistan,” terang Arim Nasim, salah satu kaum intelektual Muslim HTI kepada okezone, paska pernyataan sikap FIM.
Arim menambahkan, secara ekonomi, penjajahan yang dilakukan Amerika terhadap Indonesia dapat dilihat dari pembuatan APBN yang harus meminta rekomendasi Amerika terlebih dahulu. Serta dieksploitasinya sumber daya alam di Blok Cepu.
Sedang secara politik, penjajahan Amerika terhadap Indonesia bisa dilihat dari intervensi Amerika terhadap merdekanya Papua dan maraknya isu teorisme di Indonesia yang tidak lain merupakan propaganda Amerika terhadap negara-negara Muslim. (okezone.com, 8/11/2010)
ditunggu aksi nyata berikutnya intelektual muslim. ayo maju para intelektual. cerdaskan masyarakat dengan pengetahuan yang benar/islam.