Kasus HIV/AIDS di Indonesia 22 Ribu Lebih

Menko Kesra Agung Laksono mengatakan, hingga 30 September 2010 jumlah kasus AIDS secara kumulatif tercatat 22.726 kasus yang tersebar di 32 propinsi di 300 kabupaten/kota. “Dari jumlah itu, masih didominasi oleh kelompok usia produktif yakni (20-29) 47,8 persen, kelompok umur (30-39) 30,9 persen, dan kelompok umur (40-49) sebanyak 9,1 persen,” ungkapnya.

Agung menambahkan, kasus terbanyak terjadi di sepuluh propinsi yakni DKI Jakarta, Jawa barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara dan Riau. Sedangkan cara penularan terjadi melalui hubungan heteroseksual (51,3 persen), pengguna narkoba suntik (39,6 persen), lelaki seks lelaki (3,1 persen) dan ibu pengidap kepada bayinya (2,6 persen).

Ia mengemukakan hal itu pada peringatan puncak Hari Kesehatan Nasional ke-46 dan peringatan puncak Hari AIDS se-Dunia di Jakarta, Jumat. Hadir dalam acara itu Menteri Kesehatan Endang Sedyaningsih, Menteri Pendidikan Nasional M Nuh, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan Linda Gumelar.

Pada kesempatan itu, Wapres Boediono menyerahkan penghargaan kepada individu dan institusi yang berjasa di bidang kesehatan. Tanda penghargaan Manggala Karya Bakti Husada Aditya diberikan kepada daerah Kabupaten Sleman, Pemerintah Kabupatebn Lumajang, Pemerintah DI Yogyakarta. Sedangkan Tanda Penghargaan Ksatria Bakti Husada Aditya diberikan kepada Kepala Daerah Gubernur Maluku dan Walikota Metro Lampung. (republika.co.id, 3/12/2010)

2 comments

  1. Prima Abu Muhammad

    laporan dari Jatinangor,Sumedang:
    -dr. Teddy Hidayat:lebih dari 75 persen mahasiswa di Jatinangor mengaku melakukan hubungan seks di luar nikah atas dasar ‘suka sama suka’ (Pikiran Rakyat,2008).
    -Jatinangor terbanyak penyebaran AIDS di Kabupaten Sumedang (Radar Bandung, 29/06/09).
    Komentar:
    Rasul bersabda,”Tidaklah kekejian (perzinaan) muncul pada suatu kaum dan mereka melakukannya secara terang-terangan, kecuali akan muncul berbagai wabah dan berbagai penyakit yang belum pernah terjadi pada orang-orang sebelum mereka…” (HR. Ibnu Majah)

  2. itulah cermin tidak diterapkannya syari at islam secara kafah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*