Remaja Semarang Tolak LGBT!

HTI Press. Puluhan remaja putri Kota Semarang melakukan aksi longmarch pada peringatan Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2010 lalu. Longmarch dimulai dari Masjid Baiturrahman kawasan Simpang Lima Semarang menuju Videotron jalan Pahlawan. Dalam perjalanan disampaikan orasi dari dua remaja putri yang menyeru kepada masyarakat untuk menilik lebih dekat fenomena penyebaran virus HIV/AIDS yang semakin meningkat, dan juga fenomena kaum LGBT (Lesbian, Gay,Biseks dan Transgender) yang berusaha menampakkan eksistensinya, padahal merekalah kaum yang berpotensi besar menjadi bibit penyebaran virus mematikan itu.

Aksi dengan tajuk Aksi Remaja Peduli: Stop Penyimpangan Seksual dengan Syariah dan Khilafah mengajak masyarakat muslim untuk menghentikan aktivitas kaum homoseks mengingat laknat Allah swt yang sangat besar kepada kaum ini. Orator pertama, Novin (perwakilan pelajar SMA) menyampaikan tentang Dampak Penyimpangan seksual bagi generasi dan bangsa. Dengan berapi-api Novin mengungkap besarnya dampak penyimpangan seksual bagi bangsa ini, generasi dengan penyimpangan seksual tentu tidak bisa membawa negeri ini menjadi negeri terdepan namun justru akan menjerumuskan negeri ini kepada bencana yang lebih dasyat lagi. Selanjutnya Maylani, mahasiswi Undip Semarang mengungkapkan bahwa LGBT(Lesbi-Gay-BiSex-Transgender) adalah penyimpangan seksual yang dilaknat Allah. Allah swt telah nyata-nyata melaknat kaum nabi Luth yang mempraktekkan homoseks dengan bencana dahsyat hujan batu yang terbakar dan bumi dibalikkan oleh Allah. Apakah bencana seperti ini yang ditunggu kaum LGBT?

Orator ketiga adalah Ustadzah Erni Susanti (Aktivis Muslimah HTI Kota Semarang) beliau menyampaikan Khilafah Islamiyah menyelamatkan generasi, menjaga ummat (khususnya para remaja) dari bahaya penyimpangan seksual. Segala penyimpangan seksual yang ada di dunia ini diakibatkan paradigma kebebasan yang sudah kebablasan dan tidak adanya hukuman yang tegas dari pemerintah untuk menghentikan aksi mereka. Untuk menyelamatkan generasi muslim dari ancaman penyimpangan seksual dan menjaga ummat menuju kejayaan yang sesungguhnya maka hanya Syariah islam dan Khilafah islamiyah lah yang mampu melakukannya. Kapitalisme sudah nyata gagal menjaga fitrah manusia, saatnya Syariah islam diterapkan, Khilafah islam ditegakkan dimuka bumi ini.

Dalam aksi ini dibacakan pula Komitmen Bersama Remaja Penegak Syariah dan Khilafah yang dibacakan dengan kompak dan lantang oleh Novin dan Maylani. Komitmen ini merupakan ungkapan keprihatinan remaja akan bobroknya pergaulan saat ini hingga kaum LGBT leluasa mengembangkan diri. Serta kekecewaan pada sikap pemerintah yang justru menganak emaskan para penyimpang seksual dan meminta pemakluman atas sikap mereka. Dan remaja Penegak Syariah dan Khilafah mengajak rekan-rekan remaja untuk bersama-sama memperkuat barisan Pejuang Syari’ah-Khilafah sebagai bukti kepedulian untuk menyelamatkan masa depan generasi dan masa depan negeri ini.

Aksi ini diakhiri dengan pembacaan Siaran PersĀ  Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia “Aksi Peduli: Stop Propaganda Penyimpangan Seksual” yang dibacakan oleh Ketua Muslimah HTI DPD I Jawa Tengah Ustadzah Ratih Respatiyani. (FH)

Peserta Aksi Membawa Tong Sampah Liberalisme

Peserta Aksi Membawa Tong Sampah Liberalisme

Ustadzah Ratih diwawancarai media

Ustadzah Ratih diwawancarai media

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*