BOGOR – Menteri Sosial, Salim Segal Al Jufri mengatakan bahwa jumlah penyandang masalah sosial masih bayak. Sementara, anggaran tiap tahun untuk menyelesaikan permasalahan ini relatif kecil.
Dalam temu wartawan jelang Peringatan Hari Kesetiakawanan Nasional (HKSN) tahun 2010 di Sirkuit Sentul Bogor, Senin (6/12), Salim memaparkan anggaran untuk rehabilitasi rumah tinggal layak huni (RTLH) rata-rata hanya 10 ribu rumah pertahun. ”Saat ini ada 2,3 juta kepala keluarga yang tinggal di RTLH,” tutur dia. Untuk tahun 2010 ini Kemensos hanya menganggarkan rehabilitasi sebanyak 6.144 unit.
Sedangkan untuk penanganan anak telantar pun diakui dana Kemensos sangat minim. Dari 5,4 juta anak telantar, jelas Salim, hanya dianggarkan untuk penanganan 4 persen dari jumlah anak telantar.”Anggaran yang ada belum sesuai dengan kebutuhan,” tutur dia.
Karena itu Salim menginginkan agar permasalahan sosial juga melibatkan masyarakat dengan kepekaan sosial untuk menolang sesama.”Yang kita inginkan muncul semangat dunia usaha dan juga masyarakat untuk membantu menyelesaikan masalah sosial,” tutur dia.Dukungan pemerintah daerah juga menjadi hal yang menolong dalam implementasi penyelesaian masalah sosial.
Saat ini menurut Salim sudah ada 40 perusahaan yang berkomitmen untuk membantu menyelesaikan masalah sosial melalui program corporate social responsibility (CSR). Khusus untuk RTLH di sekitar daerah eksplorasi migas akan dapat prioritas. Sedangkan komitmen lainnya dalam bentuk penyaluran modal usaha. (republika.co.id, 7/12/2010)
itu sudah pasti sistim kapitalisme penguasa tidak akan memperhatikan rakyat miskin,Dia mau maunya memasuki sistim kapitalis padahal semua tahu dia berasal dari partai islam katanya!seharusnya partai islam berjuang untuk tegaknya hukum Allah bukan sebaliknya!!!