Banyak cara yang dilakukan untuk merayakan datangnya Tahun Baru Islam 1 Muharram 1432 Hijriah. Ada yang melakukannya dengan pawai, ada juga yang melakukan renungan dengan tabligh akbar.
Salah Satu organisasi massa Islam yang merayakannya dengan tabligh akbar adalah Hizbut Tahrir Indonesia DPD I Kalsel. Tak hanya tabligh akbar, ormas yang terkenal lantang menyerukan penegakan syariah dan khilafah ini juga melakukan pawai dengan membawa pesan damai kepada umat muslim di Banjarmasin.
Pawai yang melibatkan kurang lebih 1.000 orang massa ini dimulai dari depan Kantor Samsat jalan A. Yani Banjarmasin, kemaren pagi (7/12). Dengan berbaris rapi, massa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, baik dewasa maupun anak-anak ini bergerak menuju Mesjid Nurul Huda yang terletak tepat di samping Kantor Disnakertrans Kalsel Jalan A. Yani km 6 untuk melaksanakan tabligh akbar.
Humas DPD I HTI Kalsel Hidayatul Akbar mengatakan, rangkaian kegiatan dilaksanakan pada tanggal 1 Muharram 1432 hijriah tersebut bertujuan untuk memberikan pesan kepada umat Islam di Kalsel, khususnya di Kota Banjarmasin bahwa Muharram adalah bulan Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah. Hal ini dapat dimaknai dengan melakukan kebaikan menuju yang lebih baik, karena Nabi Muhammad hijrah dari Mekkah yang jahiliah menuju Madinah untuk menegakkan Islam.
“Relevansinya dengan sekarang bahwa banyak ulama yang bilang saat ini merupakan zaman jahiliah modern dimana kemaksiatan masih terjadi, bahkan lebih parah dan canggih lagi,” kata Hidayat.
Dicontohkan, ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, saat ini justru dilegalkan oleh pemerintah. Beberapa diantara menurut pandang HTI adalah riba dan prostitusi.
“Sistem ekonomi kita adalah sistem ekonomi riba, sedangkan soal perzinahan dengan adanya prostitusi ini berarti dilegalkan oleh pemerintah,” cetusnya.
Lantas bagaimana sebaiknya umat Islam di Kalsel menyikapi pergantian tahun ini, Hidayat meminta umat Islam untuk tidak merayakannya dengan hal-hal yang tidak berguna dan merayakannya dengan keprihatinan.
Ia berharap umat Islam di Kalsel dapat merenungkan tentang kondisi umat sekarang. “Islam masih tertindas, begitu juga dengan negara-negara yang mayoritas penduduknya Islam juga masih terjajah,” ujarnya.
Dan disinilah letak pentingnya berhijrah saat ini, tambah hidayat, dengan berpindah atau memperjuangkan perpindahan sebuah sistem kufur, menuju sistem Islam, untuk kehidupan umat Islam, maupun Indonesia yang lebih baik.
Tabligh Akbar sendiri diisi oleh beberapa pembicara antara lain Ustadz Baihaki al-Munawar yang merupakan Ketua DPD I HTI Kalsel, Ustadz Johansyah yang merupakan anggota DPRD Kota Banjarmasin, Ustadz Natsir, Mubaligh Muhammadiyah Kalsel, dan Hidayatullah Muttaqin, Cendikiawan Muslim Kalimantan Selatan. (radar banjarmasin)