Amerika Serikat pada Selasa menentang langkah Brazil, Argentina, dan Uruguay yang mengakui kemerdekaan Palestina, menyebutkan tindakan tersebut “kontra-produktif” dalam pencapaian perdamaian Timur Tengah.
“Kami tidak berpikir harus teralihkan dari fakta bahwa cara satu-satunya untuk menyelesaikan inti masalah yaitu melalui proses negosiasi langsung,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Philip Crowley.
“Itu tetap menjadi fokus kami. Dan kami tidak memilih tindakan tersebut. Seperti yang pernah kami katakan berkali-kali… segala tindakan unilateral, menurut kami, merupakan kontraproduktif,” tambahnya.
Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva pada Jumat mengakui Palestina dengan perbatasan 1967 — batas sebelum Israel mengambil Tepi Barat dan Jalur Gaza — melalui surat umum tertuju kepada Presiden Palestina Mahmud Abbas.
Keputusan tersebut dilakukan sebagai tanggapan permintaan pribadi Abbas pada 24 November, menurut surat yang disiarkan di jejaring Kementerian Luar Negeri Brazil.
Argentina dan Uruguay menyusuli langkah Brazil pada Senin.
Abbas meminta pada pemerintah negara-negara Amerika Latin setelah ia menunda pembicaraan perdamaian dengan Israel setelah negara Yahudi itu menolak memperbaharui larangan sebagian pada pembangunan pemukiman di wilayah Palestina.
Israel telah menentang langkah yang dilakukan oleh pemerintah negara-negara Amerika Selatan, mengatakan mereka telah melanggar perjanjian Israel-Palestina bahwa pengakuan itu bisa didapat bila disetujui oleh Israel. (Antara, 8/12/2010)