Sebuah penelitian baru-baru ini di AS menunjukkan bahwa rasisme masih menyelimuti kehidupan masyarakat Amerika, meskipun seorang presiden kulit hitam pertama berhasil menduduki pemerintahan di Gedung Putih. Sebab banyak yang masih berpikir bahwa kulit putih lebih unggul daripada orang kulit hitam.
Penelitian ini mengungkapkan betapa kuatnya akar “rasisme tradisional hirarkis Amerika, yang memberikan kedudukan bergengsi kepada orang kulit putih, dan diikuti oleh orang asal Asia. Sedangkan orang-orang asal Amerika Latin dan kulit hitam menduduki kelas soasial paling rendah,” demikian menurut dua orang penulis penelitian yang dilakukan oleh Universitas Harvard dan Vanderbilt. Kemudian hasil penelitiannya itu dipublikasikan dalam majalah “The Journal of Personality and Social Psychology” pada hari Jumat (10/12).
Masih berlanjutnya “kaidah setitik darah” yang muncul untuk pertama kalinya pada tahun 1662 di salah satu perundang-undangan Virginia, yang mengatakan bahwa sudah cukup bagi seseorang yang memiliki setitik darah hitam untuk menjadi hitam, “menambah hambatan rasial, daripada membuat kita bergerak menuju masyarakat yang bebas dari rasisme,” kata Arnold, seorang mahasiswa S3 di bidang psikologi di Harvard University, yang memimpin penelitian ini (islamtoday.net, 10/12/2010).
rasisme akan terus terjadi di Amerika sampai kapanpun selama negara tersebut masih menerapkan sekularisme,,
memang namanya skuler kapitalis itu rasis antara penguasa akan memperhatikan pemodal dari pada rakyat jelata beda dengan islam dihadapan Allah yang paling istimewa adalah orang yang takwa!!!
Hanya Islam yang mendudukkan manusia dalam kesamaan derajat, hitam putih tidak ada beda, kecuali dari sisi ketaqwaan, semakin menjelaskan bahwa Amerika dan demokrasinya hanyalah topeng Iblis…yang kayak gitu kok ditiru dan dijadikan acuan kiblat negara muslim…sadarlah wahai penguasa muslim saudaraku…