Halliburton Menyuap Pejabat

Selasa –  Polisi antikorupsi Nigeria menyatakan kemungkinan akan membatalkan tuduhan penyuapan terhadap mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Dick Cheney (2001-2009) dan perusahaan minyak Halliburton. Perusahaan itu telah menawarkan uang sebagai pembayaran denda.

Komisi Kejahatan Ekonomi dan Finansial (EFCC) Nigeria, Selasa (14/12) di Abuja, menyatakan telah bertemu dengan para pejabat yang mewakili Cheney dan Halliburton di London pada pekan lalu.

Pertemuan itu terjadi setelah EFCC mengajukan 16 tuduhan ke pengadilan tinggi di Abuja seputar kasus yang terjadi pada pertengahan tahun 1990-an itu.

Halliburton mengatakan tuduhan Pemerintah Nigeria itu tidak berdasar. Namun, Halliburton tidak dapat dimintai keterangan seputar pertemuan tersebut.

Jubir EFCC, Femi Babafemi, mengatakan sudah ada penawaran untuk membayar denda sebesar 250 juta dollar AS. ”Mereka membuat penawaran untuk membayar denda sebanyak 120 juta dollar AS sebagai tambahan di samping repatriasi dana 100 juta dollar AS yang dibekukan di Swiss dan 30 juta dollar AS di Monako,” kata Babafemi. ”Penawaran itu harus mendapatkan ratifikasi pemerintah,” katanya.

Sebuah sumber mengatakan, memang jumlah total yang ditawarkan sebesar 250 juta dollar AS. Dana tersebut akan dibayarkan segera, tetapi imbalannya adalah masalah penyuapan tidak akan diungkit-ungkit lagi.

Demi mengamankan bisnis

KBR, salah satu unit Halliburton yang berbasis di Houston, Texas, AS, dinyatakan bersalah tahun lalu. KBR menyogok dengan uang sebesar 180 juta dollar AS antara tahun 1994 dan 2004 kepada para pejabat di Nigeria.

Tujuan sogokan itu adalah untuk mengamankan kontrak senilai 6 miliar dollar AS demi proyek gas alam cair di Pulau Bonny di Delta Niger, Nigeria.

Halliburton juga mencapai kesepakatan untuk membayar sebesar 579 juta dollar AS di AS. Akan tetapi, Nigeria, Perancis, dan Swiss mengadakan penyelidikan untuk kasus serupa.

Pekan lalu, EFCC memperkarakan CEO Halliburton David Lesar, Cheney, dan dua eksekutif lainnya. Selain para eksekutifnya, Nigeria juga memperkarakan Halliburton untuk kasus-kasus saat perusahaan dipimpin Cheney pada dekade 1990-an beserta empat orang mitra bisnis lainnya.

Halliburton menyatakan, bisnis di Nigeria diselidiki oleh EFCC bulan lalu. Namun, dikatakan, penyelidikan itu tidak terkait dengan proyek di Pulau Bonny dan tidak ada dasar hukum yang kuat untuk menyerang proyek itu.

Namun, tuduhan yang dilancarkan oleh Nigeria malah terkait dengan kasus tersebut. Tuduhan diajukan kepada CEO KBR William Utt dan mantan CEO KBR Albert ”Jack” Stanley.

Stanley pernah bekerja di bawah Cheney ketika Cheney masih memimpin Halliburton. Perusahaan dan para eksekutif ini dinyatakan bersalah di AS pada tahun 2008 dengan tuduhan menyuap di negara asing.

KBR menyatakan, Utt bergabung di perusahaan tersebut pada Februari 2008 dan selebihnya perusahaan dikelola oleh tim eksekutif yang dia tunjuk. KBR juga menyatakan bahwa tuduhan Nigeria sangat kasar dan salah.

Selain KBR dan Halliburton, konsorsium TSKJ yang membangun pabrik Bonny juga diperkarakan oleh EFCC. Konsorsium beranggotakan Technip SA dari Perancis dan Snamprogetti, anak unit perusahaan Saipem (Italia). Eni adalah induk perusahaan bagi Saipem. Dalam konsorsium itu juga terdapat perusahaan Jepang, JGC. (kompas, 16/12/2010)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*