HTI Press. Ratusan pengendara sepeda motor yang membawa bendera Ar Roya dan Al Liwa (bendera Rosulullah SAW, bendera Islam dan Ummat Islam) meramaikan acara Tarhib Muharam 1432H yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Bogor pada hari Selasa, 1 Muharram 1432H atau bertepatan dengan 7 Desember 2010. Dengan dikawal oleh mobil patroli Polisi Resort Kota (Polresta) Bogor, iring-iringan bendera Islam itu terlihat gagah dan menawan menyapu udara pagi kota bogor yang sejuk. HTI Bogor bermaksud mengenalkan bendera Ar Roya dan Al Liwa kepada masyarakat kota Bogor, dimana Ar Roya adalah bendera berwarna dasar hitam yang bertuliskan kalimat “La Ilaha Illallah Muhammad Rosulullah” dengan warna putih dan Al Liwa yaitu bendera berwarna dasar putih yang bertuliskan kalimat “La Ilaha Illah Muhammad Rosulullah” warna hitam. Masyarakat begitu antusias melihat dan memerhatikan pawai bendera Islam itu.
Pengenalan dan pemasyarakatan dua bendera Islam ini, dimaksudkan agar masyarakat muslim tidak merasa asing dengan bendera Islam mereka, menjadikannya hanya satu-satunya bendera yang harus mereka junjung tinggi, bukan bendera-bendera nasionalisme ataupun ashobi’iyyah lainnya. Acara pawai bendera Ar Roya dan Al Liwa ini mengambil rute kelililing kota Bogor dari Cimanggu menuju Jalan baru, Warung Jambu, jalan Ahmad Yani, Jalan Juanda, Jalan Suryakencana, Tajur dan berakhir di Ciawi, atau tepatnya di masjid Al Amaliyah Ciawi – Bogor.
Selanjutnya, setelah berhenti di masjid Al Amaliyah, peserta pawai mengikuti acara Taushiyah Muharram. Acara dimulai dengan pembacaan ayat Suci Al Quran dan sambutan dari ketua DPD II HTI Kota Bogor, Rokim Abdul Karim S.Si, yang menyampaikan taushiyah tentang urgensitas berjuang dan berdakwah menegakkan Syariah dan Khilafah. Berjuang sebelum Khilafah berdiri adalah lebih utama dan mulia dibandingkan jika berjuang sesudahnya. Dilanjutkan dengan sambutan dari ulama setempat yakni KH. Kholilullah. Kiyai yang sering hadir dalam acara-acara yang diselenggarakan HTI Kota Bogor ini, mengajak masyarakat agar berjuang bersama-sama HTI untuk mewujudkan Syariah dan Khilafah. Acara inti Tausiyah disampaikan oleh KH.Tatang Muchtar, anggota HTI sekaligus pimpinan Pondok Pesantren di Bogor Selatan ini menyampaikan tentang hijrah dari sistem jahiliyah menuju sistem Islam. Menurut beliau hijrah yang sesungguhnya dalam konteks sekarang adalah hijrah menuju sistem Islam dalam naungan Khilafah, karena itulah hijrah yang dilakukan oleh Rosulullah SAW, yakni hijrah dari Makkah yang bersistem jahiliyah menuju Negara Madinah yang bersistem Islam. Setelah taushiyah, testimoni ulama disampaikan oleh H. Zainal Mustaqim, dan kesimpulan taushiyah disampaikan oleh Ust. Ahmad Nurhidayat, Pimpinan Gugus tugas Ulama HTI Kota Bogor.
Acara taushiyah Muharram ini ditutup dengan doa yang sangat menyentuh yang dipimpin oleh Ust. Zamroni Ahmad. Terlihat hampir seluruh peserta mencucurkan air mata, karena doa yang dipanjatkan sangat menyentuh qalbu dan sanubari. Doa dan permohonan yang dipinta kepada Allah SWT adalah agar Khilafah segera berdiri dan tegak kembali. Agar kita segera berhijrah menuju sistem Islam dalam naungan Negara Khilafah meninggalkan sistem jahiliyah yang penuh dengan kerusakan. Amin. [HUMAS HTI KOTA BOGOR]