Permintaan Turki untuk bergabung dengan Uni Eropa telah mandeg dan pembicaraan yang dijadwalkan pada 22 Desember telah dibatalkan.
Belgia, yang memegang jabatan presiden bergilir Dewan Menteri Uni Eropa, berharap untuk mempertahankan momentum itu dengan membuka babak baru dalam perundingan tambahan.
Tapi Steven Vanackere, Menteri Luar Negeri Belgia, mengatakan kepada Suara Eropa bahwa pelaksanaan aturan kompetisi baru atas Turki adalah “agak terlalu lambat”.
Kepresidenan Belgia akan menjadi yang pertama sejak Turki memulai pembicaraan keanggotaan dengan Uni Eropa pada tahun 2005 yang gagal untuk membuka bab negosiasi tunggal.
Vanackere bersikeras bahwa “momentum masih berlangsung” atas upaya Turki untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Membuka bab kompetisi adalah “pertanyaan berminggu-minggu dan berbulan-bulan pada awal kepresidenan berikutnya karena banyak pekerjaan yang telah dilakukan”, katanya. Belgia akan menyerahkan posisi kepresidenan kepada Hungaria pada tanggal 1 Januari 2011. (khilafah.com, 15/12/2010)