Lima gerilyawan Palestina tewas dalam serangan pesawat tempur Israel terhadap Jalur Gaza, Sabtu (18/12) larut malam, demikian keterangan beberapa sumber Palestina dan militer Israel.
Beberapa pesawat tempur Israel menyerang bagian tengah Jalur Gaza untuk mengusir sekelompok pejuang Palestina yang bermaksud menembakkan roket ke wilayah Israel, kata militer Yahudi tersebut. Serangan itu adalah salah satu yang paling mematikan sejak agresi 22-hari Israel terhadap daerah yang dikuasai HAMAS, Jalur Gaza. Israel menyebut agresi tersebut sebagai “Operation Cast Lead”, yang dimulai pada penghujung Desember 2008 dan menewaskan 1.400 orang Palestina –kebanyakan warga sipil– serta 13 orang Israel, 10 di antara mereka tentara.
Beberapa saksi mata mengatakan beberapa pria bersenjata yang sedang menyiapkan serangan terhadap Israel diserang oleh pesawat tempur Israel, sementara petugas medis menyatakan lima orang syahid. Serangan udara itu ditujukan ke Deir el-Balah di bagian tengah Jalur Gaza.
Dinas keamanan Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), yang menguasai Jalur Gaza, mengkonfirmasi lima orang Palestina –semuanya berusia 20 tahun– meninggal dalam serangan udara Israel dan dijadwalkan dimakamkan Ahad (19/12) ini. Beberapa saksi mata mengatakan pejuang yang tewas tersebut adalah anggota salah satu kelompok Salafi di Jalur Gaza yang baru-baru ini telah meningkatkan serangan terhadap Israel.
Militer Israel mengatakan bahwa satu pesawat tempur telah mengidentifikasi dan menyerang satu tim agen gerilyawan yang sedang menyiapkan serangan roket terhadap wilayah Israel dari bagian tengah Jalur Gaza. Israel secara rutin menyerang berbagai tempat di Jalur Gaza. Lokasi tersebut, klaim Israel, sering dijadikan landasan untuk menembakkan roket melintasi perbatasan ke wilayah Israel.
Sejak “Operation Cast Lead”, jumlah serangan roket sebenarnya telah merosot tajam. Tapi, militer Israel telah menyatakan lebih dari 200 roket dan bom, kebanyakan rakitan, telah ditembakkan sejak awal 2010. (republika.co.id, 19/12/2010)
ALLOHUMMA MAZZIQ JAM’AHUM…