Cegah Aids Dengan Healthy Life With Islam
HTI Press. “Siapa yang siap pakai kerudung dan jilbab?” tanya pembawa acara, semua peserta mengacungkan tangan. “Lalu, siapa yang siap mengaji Islam secara rutin?” lanjut pembawa acara, ternyata separuh peserta menyatakan siap.
Itulah suasana talk show bertema “Healthy Life with Islam” yang diselenggarakan oleh DPD II MHTI Kabupaten Lampung Barat yang diikuti oleh 120-an remaja dari berbagai sekolah setingkat SLTP dan SLTA se-Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat memadati aula Masjid Bintang Mas Kompleks Islamic Center Liwa Lampung Barat.
Acara diawali dengan tilawah Surat Al Isra yang melafazkan wa la taqrobu zinaa… (jangan mendekati zina). Sontak pembacaan ayat ini menjadi pertanyaan bagi semua yang hadir. Apa hubungan ayat ini dengan tema acara kali ini? Apalagi kemudian peserta disuguhi dengan pemutaran film Ga’ Asik yang mengisahkan fakta-fakta suram kehidupan remaja muslim saat ini dan… kemudian tampil Dina Rahmi dari SMKN 1 Liwa membacakan puisi tentang sampah-sampah liberalisme.
Teka-teki baru terjawab ketika Ibu Eni Suswandari, S.Pd., pendidik di SMAN 1 Ngambur, Lampung Barat yang juga aktivis MHTI Lampung Barat memaparkan bahwa remaja sekarang yang notabene muslim ternyata sangat rentan tertular penyakit AIDS. Mengapa? Karena gaya hidup remaja sekarang yang ‘semau gue’ menjadi sarana yang efektif dalam penularan AIDS. Remaja sebagai sosok yang ingin mencari jati diri mulai berbuat untuk menunjukkan eksistensi dirinya. Namun sayang, tidak semua kegiatan yang dilakukan oleh remaja mengarah kepada sesuatu yang bermanfaat.
Justru faktanya, demi menunjukkan jati diri, remaja tak jarang terjebak dalam kegiatan yang membahayakan dirinya termasuk beresiko tertular penyakit AIDS. Hal ini ditambah lagi dengan sistem sekuler yang diterapkan di negeri ini mempropagandakan kehidupan remaja identik dengan pacaran, dugem, nongkrong, nge’band’ yang dikatakan sebagai ekspresi kebebasan yang sesuai dengan jiwa muda. Padahal kegiatan itulah yang menyebabkan remaja terjerumus kepada aktivitas seks bebas, nge’drugs’ yang sebenarnya merupakan pintu masuk penularan AIDS. Alih-alih dicegah, saat ini kegiatan yang beresiko tersebut malah difasilitasi dengan program kesehatan reproduksi remaja (KRR), pembagian kondom, substitusi metadon yang semakin melegalkan masyarakat termasuk remaja dalam mengumbar syahwatnya. Bahkan kini muncul penyesatan opini yang mengatakan bahwa ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) sudah selayaknya mendapat tempat yang sama dengan manusia lain karena dianggap AIDS hanyalah infeksi, bukan penyakit akibat prilaku yang salah; homo dan lesbi hanya dianggap penyakit, bukan penyimpangan prilaku.
Akibatnya, tiap tahun penderita AIDS bukannya menurun malah semakin meningkat. Semua ini terjadi akibat penerapan sistem sekuler yang menjauhkan manusia dari nilai-nilai Ilahiah, sehingga manusia hidup mengumbar hawa nafsunya dan akhirnya mendapat azab berupa merajalelanya penyakit AIDS.
Pembicara selanjutnya adalah ibu dr. Fatmawati, praktisi di RSUD Liwa yang juga aktivis MHTI Lampung Barat. Secara detail ibu dokter menjelaskan patologi HIV/AIDS yang ternyata memberikan efek sangat mengerikan karena menyebabkan hilangnya sistem imunitas dalam tubuh. Ternyata, penyakit ini bermula dari aktivitas seksual yang tak terkendali dan di kemudian hari penularannya bisa menyerang siapa saja termasuk kepada orang ‘baik-baik’ dengan berbagai media.
Oleh sebab itu, langkah terbaik adalah mencegah prilaku yang bisa menyebabkan penularan tersebut. Akan tetapi hal ini sulit dilakukan saat ini karena penerapan sistem sekuler justru menumbuhsuburkan prilaku seks bebas. Satu-satunya cara untuk mencegah penularan AIDS secara efektif adalah dengan membuang sekulerisme dan menjadikan syariat Islam dalam naungan Khilafah sebagai sistem hidup yang ditegakkan. Apa yang bisa dilakukan remaja saat ini? KEMBALI KEPADA ISLAM.
Di sesi tanya jawab seluruh peserta mengacungkan tangan ingin bertanya, namun karena keterbatasan waktu hanya 6 pertanyaan yang bisa dijawab. Salah satu pertanyaan yang menarik adalah bagaimana mencari jodoh yang baik tanpa pacaran? Jawabannya adalah MENGAJI ISLAM SECARA INTENSIF DAN BERDAKWAH, TINGGALKAN HURA-HURA. Acara ini juga dihadiri oleh guru pembina rohis dari perwakilan sekolah. (Humas DPD II MHTI Kab. Lampung Barat)