Refleksi Akhir Tahun 2010: Indonesia Harus Diselamatkan dengan Syariah

HTI Press. Tahun baru hijriyah masih hangat dirasakan oleh umat Islam seluruh penjuru dunia, tidak lama lagi umat manusia akan memasuki tahun baru 2011, sudah menjadi kebiasaan rutin kalo di akhir tahun sepantasnya manusia merenungkan apa yang telah dilakukan selama satu tahun ke belakang, dalam artian manusia harus belajar dari apa yang telah dilakukan atau apa yang telah terjadi selama satutahun ini. Begitu juga HTI Kota Banjar mencoba untuk merefleksikan apa yang telah terjadi selama tahun 2010, khususnya yang menimpa umat islam di Indonesia dan umumnya di seluruh dunia, dengan acara Renungan Akhir Tahun 2010 pada hari Ahad, 19/12/2010. Adapun tema yang diangkat adalah Refleksi Akhir Tahun 2010 Selamatkan Indonesia Dengan Syariah Menuju Indonesia Lebih Baik.

Hadir dalam acara tersebut pembicara ust Farid Wajdi sebagai Dewan Pimpinan Pusat HTI (DPP HTI) yang juga sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Al Wa’ie dan Pemimpin Redaksi Tabloid Media Umat. Acara yang dibuka oleh ketua DPD II HTI Kota banjar Asep Sudrajat, S.Sos ini dilaksanakan di gedung aula Kurnia Ilahi Jl Kapten Jamhur Kota Banjar, menghadirkan para undangan dari berbagai elemen masyarakat, ulama, kyai, ust, pimpinan pesantren, DKM, mahasiswa aparatur pemenrintahan dan lain-lain. Dalam sambutannya Asep menjelaskan tentang kewajiban umat islam untuk berubah menjadi lebih baik dalam terutama setelah bergantinya tahun untuk terus-menerus memperbaiki diri. Asep juga menjelakan acara ini sebagai bentuk renungan bagi umat islam apa yang telah menimpa selama tahun 2010 dan apa yang mesti dilakukan di tahun yang akan datang, agar umat islam menjadi umat yang khoiru ummah, tegas asep.

Sebagai sebuah refleksi yang dipandu oleh Ust Abu Hizyam Alhabsi ini mengambil setting talkshow sehingga penyampaian materi berjalan dengan santai dan penuh kekeluargaan. Adapun sebagai pembicara tungga ust Farid memaparkan tentang permasalah yang melanda umat islam di Indonesia pada tahun 2010 mulai dari permasalahan agama, politik, soisal, ekonomi, budaya, hukum bahkan permasalahan terorisme serta projek deradikalisasi.

Dalam masalah terorisme farid menjelaskan tentang GWOT (Global War on Terrorism) perang terhadap Islam dan Kaum Muslimin Kepentingan GWOT adalah interfensi , stigma negattif terhadap Islam, mencegah kebangkitan Islam. Seadngkan Proyek Deradikalisasi diantaranya adalah mencegah penegakan syariah dan Khilafah, memandulkan jihad fi sabilillah, memecah belah umat Islam (moderat-radikal, kultural-struktural, dll).

Adapun permasalahan ekonomi di tahun 2010 ini Farid memaparkan terkait Kemiskinan, perampokan kekayaan alam indonesia, hutang luar negeri yang menjerat (Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan, utang pemerintah Indonesia periode Januari-Agustus 2010 Rp 1.654,19 trilyun), perampokan atas nama privatisasi (73% batu bara diekspor ke luar negeri, menjual IPO (Initial Public Offering) PT KS saham perdana Rp 2,6 trilyun dengan harga Rp 850/lembar,.), Kebijakan Ekonomi yang mensengsarakan rakyat (kenaikan TDL, Pembatasan Subsidi BBM) dan Nasib Sedih TKW (total kasus 45.845 ).

Selain di dalam negeri Farid juga menjelaskan apa yang terjadi pada umat islam di luar negeri diantaranya adalah tentang Penderitaan yang Belum Berakhir: Palestina, Irak, Afghanistan, Pakistan, Sudan, Yaman dan lain-lain. Juga bocornya dokumen Negara oleh Wikileaks yang menunjukkan kebohongan para penguasa pada rakyatnya juga pengkhianatan penguasa muslim serta kebiadaban negara-negara imprialis.

Selain memaparkan permasalahan farid juga memaparkan solusi terhadap permasalahan umat islam dan umat manusia diantaranya adalah mencampakkan sistem kapitalisme dan rezim sekuler kembali kepada islam kembali kepada syariah islam menegakkan kembali khilafah islam. Farid yakin bahwa umat isalam mempunya potensi yang sangat besar diantaranya adalah Keunggulan Ideologi Islam, Populasi 1,5 milyar (23% populasi dunia), Geopolitik dan Geografis yang strategis (selat Gibraltar,Bosporus, Terusan Suez, lautan India, Selat Malaka), Kekayaan Alam Dunia Islam (29,8% sereal sedunia, 20,7% kapas, 21,06% beras, 16,85% gandum sedunia, 72,12% cadangan minyak dunia, 50% produksi dunia perhari, lebih dari 61% cadangan gas dunia, 22,60% cadangan uranium dan Total militer aktif dunia Islam 5,59 juta personil sedangkan Amerika 1,47 juta , Prancis 0,26 juta, Inggris 0,24 juta.

Diakhir pemaparan reflesinya farid menitik beratkan bahwa kunci umat yang terbaik adalah dakwah sehingga dalam kesempatan itu mengajak umat islam Menjadikan Dakwah Tegaknya Syariah dan Khilafah menjadi Agenda Bersama Umat dan Berjuang bersama-sama dengan Hizbut Tahrir untuk kemenangan Islam.

Acara yang dihadiri lebih dari 100 orang ini diketuai oleh ust Firman ini dimulai pada pukul 09.00 dan selesai pada pukul 11.30 ditutup dengan do’a oleh ust Sulthonudin.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*