Tokoh Lampung; jiwa Kami Tetap Akan Mendukung Perjuangan HTI dalam Menegakkan Khilafah

HTI Press. Dalam Acara HALQAH ISLAM DAN PERADABAN (HIP) edisi 10 HTI Lampung yang mengangkat tema “Hijrah dari sistem jahiliyah menuju sistem Islam” ini HTI Lampung secara khusus mengundang para Tokoh, Ulama dan Asatidz, dimana Alhamdulillah Ratusan Tokoh, Ulama dan Asatidz menyempatkan untuk menghadiri acara HIP edisi 10 ini yang di selenggarakan pada tgl 26 Desember 2010 di Aula Balai Latihan dan Koperasi Bandarlampung. Bertindak Sebagai Narasumber pada HIP 10 kali ini adalah 1. Bpk. Prof. Dr. Wan Abbas Zakariya (ICMI Orwil Lampung/Dekan FP Unila), 2. K.H. Husni Syarnubi (Ulama Lampung/Mantan Ketua PW Muhammadiyah Lampung), 3. H. Akhiril Fajri (Humas DPD I HTI Lampung), 4. Ustadz Muhammad Ahkam (Lajnah Fa’aliyah HTI Lampung).

Pada kesempatan pertama Bpk Prof. Dr. Wan Abbas Zakariya mengatakan bahwa pada saat ini umat sangat terpuruk, hal ini di sebabkan karena politik dan ekonomi di Indonesia masih menginduk pada undang-undang kapitalis dan penjajahan di Indonesia, sebagai contoh Lampung sebetulnya Lampung menurut penelitian beliau memiliki kondisi pangan dan ekologis yang baik, namun hal itu tidak dimanfaatkan secara baik untuk rakyat, tapi justru potensi itu justru diberikan kepada swasta atau bahkan asing untuk mengelolanya sehingga yang diuntungkan adalah pihak kapitalis daripada rakyat, yang akhirnya membuat rakyat menjadi sengsara, ujarnya. Oleh karena itu, menurutnya, agar potensi ini bisa digunakan dengan baik maka umat harus bersatu, jangan bercerai berai dalam merubah kondisi negeri ini dan harus bersatu untuk hijrah dari kondisi yang terpuruk ini dengan instrumen jahiliyahnya menuju kepada sistem yang dapat mengelola potensi itu dengan baik yakni sistem syariah dengan Khilafahnya, dan bahwasanya tidak akan tegak syariah tanpa adanya Daulah Khilafah, ujar Prof Wan Abbas yang diiringi dengan pekikan takbir.

Lalu pada kesempatan selanjutnya Ust Akhiril Fajri (Humas HTI Lampung) menekankan kembali bahwa saat ini fakta membuktikan bahwa memang kondisi umat sepanjang tahun ini mengalami keterpurukan di segala lini akibat dari penerapan sistem yang Jahiliyah, seperti persoalan korupsi yang telah menjadi penyakit kronis di negara korupsi ini seperti terungkapnya kasus Markus, Gayus, dan Scandal Bailout century dimana negara telah melakukan perampokan melalui instrumen kebijakannya yang jelas-jelas merugikan rakyat. Lalu liberalisasi ekonomi dengan lahirnya UU yang sarat dengan intervensi Asing seperti UU SDA, Kelistrikan, Migas dan ditambah lagi dengan ditandatanganinya Kemitraan Komprehensif dengan AS pada waktu Obama berkunjung ke Indonesia yang pada akhirnya penjajahan di Indonesia semakin tampak jelas, sehingga banyak Kebijakan-kebijakan yang muncul itu hanya menguntungkan asing, ujar Ust Akhiril. Begitupula juga dengan masalah terorisme yang menjadi kuda tunggangan AS  untuk membungkam Laju kebangkitan penegakkan Syariah dan Khilafah dengan Politik Stick and Carrotnya demi untuk melemahkan umat Islam.  Selain itu, Tambah Ust Akhiril, kita juga di hadapi oleh persoalan aliran sesat, pergaulan bebas, dan juga termasuk musibah dan berbagai bencana-bencana yang kini melanda negeri ini, semua itu terjadi karena kita sekarang hidup dalam Darul Kufur yang menerapkan sistem demokrasi kapitalis sekuler yang Kufur.Oleh karena itu, Tidak ada jalan lain bagi kita untuk Hijrah dari Sistem Kufur menuju ke sistem Islam yang penuh barokah karena berasal dari Allah SWT yang maha segalanya untuk menuju kehidupan lebih baik sebagaimana yang Rasul Lakukan saat Hijrah dari Mekkah menuju Madinah dimana tegaknya institusi Daulah Islam yang menerapkan sistem Islam yang pada waktu itu.

Lalu Bpk K.H Husni Syarnubi (Mantan Ketua PW Muhammadiyah Lampung) juga mengatakan bahwasanya umat Islam itu masuk kedalam Islam itu harus Kaffah secara Total dalam setiap aspek. Dan bahwsanya umat Islam itu tahu bahwa Islam itu Tinggi, dan tidak ada yang lebih Tinggi kecuali hanya Islam saja. Tapi, kini Islam direndahkan dengan tidak menjalankan secara utuh sistem Islam itu. Mereka ini tidak tahu hal itu, sehingga membiarkan saja, bahkan mereka malah ikut serta dalam sistem jahiliyah ini. Hal ini terjadi, menurut K.H Husni Syarnubi, karena pemahaman mereka ini sangat dangkal sekali. Padahal, manfaat sistem Islam jika diterapkan itu banyak sekali, contohnya dalam maqashidus syariah, jiwa kita akan tenang, berbeda dengan sekarang harga nyawa itu murah sekali, karena hukum sekarang adalah hukum sekuler.

Ditambah lagi banyak partai-partai Islam sekarang yang duduk di kekuasaan sudah tidak lagi menunjukkan jati diri sebagai partai Islam, mereka justru tunduk pada kekuasaan sekuler bukan lagi kepada Allah SWT, akhirnya berdampak pada sebagian umat Islam yang tidak bangga dengan Islamnya, Oleh karena itu, untuk mengubah ini kita harus hijrah dari Darul Kufur menuju Darul Islam yakni Khilafah Islamiyyah, dan saya akan mendukung perjuangan HTI, karena satu-satunya partai yang menyerukan syariah dan Khilafah hanya HTI. Dan jiwa saya tetap akan mendukung perjuangan HTI dalam Menegakkan Khilafah. Ujar Pak KH Husni Syarnubi (Mantan Ketua PW Muhammadiyah Lampung).

Setelah itu Ustad Muhammad Ahkam pada kesempatan selanjutnya memberikan penjelasan dan menekankan kembali pada tokoh, Ulama dan asatidz bahwa kita harus hijrah dari sistem jahiliyah menuju sistem Islam melihat fakta-fakta kekinian yang jahiliyah. Oleh karena itu, untuk menuju ke arah proses perubahan menuju tegaknya Sistem Islam selain melalui dukungan masyarakat juga melalui para Ahlu nushrah/orang-orang yang memiliki kekuasaan dengan menyerahkan kekuasaannya untuk demi tegaknya sistem Islam sebagaimana yang dilakukan oleh mushab bin umair, dimana kalau kita lihat dalam siroh sejak sebelum hijrah yakni seperti terjadinya proses baiat aqobah ke dua dimana masyarakat madinah menyerahkan kekuasaanya kepada Rasulullah sebagai tonggak estafet berdirinya Daulah Islam, dengan demikian menurut ust Ahkam, Umat dan para Ahlul Quwwah mengangkat Rasulullah sebagai Pemimpin Daulah Islam yang menerapkan sistem Islam. Dan aktivitas menuju proses perubahan itu tidak cukup hanya dengan berdoa saja, tapi butuh aktivitas perjuangan untuk mengerahkan umat dan para Ahlul Quwah, termasuk didalamnya adalah para Tokoh dan Ulama untuk bersama-sama memperjuangkan tegaknya Khilafah.

Di sesion selanjutnya dengan diiringi tanya jawab dan komentar, para tokoh, Ulama dan Asatidz yang hadir langsung memberikan respon positif ketika disodorkan pernyataan apakah kita siap untuk memperjuangkan Syariah dan Khilafah? Jawabannya InsyaAllah Siap ditambah dengan pekikan Takbir Allahuakbar. Semoga. (PJ: Mustopa Pane dan Lajnah I’lamiyah HTI Lampung)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*