Para pejabat tinggi di beberapa negara Arab memiliki hubungan erat dengan CIA, dan banyak dari mereka yang kerap mengunjungi Kedutaan Besar AS di negaranya masing-masing secara sukarela untuk membangun jaringan dengan badan intelijen utama Amerika itu, kata Julian Assange, pendiri website whistle blower, WikiLeaks.
“Para pejabat itu adalah mata-mata untuk Amerika di negara mereka masing-masing,” kata Assange lewat saluran berbahasa Arab Al Jazeera dalam sebuah wawancara kemarin.
Pewawancara pada acara itu, Ahmed Mansour, mengatakan diawal wawancara yang merupakan kelanjutan wawancara tatap muka pekan lalu, bahwa Assange bahkan menunjukkan padanya file yang berisi nama-nama beberapa pejabat Arab yang dituduh ada hubungan dengan CIA.
Namun bagaimanapun juga, baik Assange maupun Mansour, , tidak mengungkapkan nama-nama para pejabat itu. Pendiri WikiLeaks itu katanya takut kalau dia dibunuh tetapi menambahkan bahwa ada 2.000 situs web yang siap untuk mempublikasikan file yang tersisa yang dimiliki WikiLeaks setelah “dia disingkirkan”.
“Jika aku dibunuh atau ditahan untuk waktu yang lama, ada 2.000 situs web yang siap untuk mempublikasikan file yang tersisa. Kami telah melindungi website-website itu melalui password yang sangat aman, “kata Assange.
Saat ini, website peniup pluitnya itu mengungkapkan isi file dengan cara yang ‘bertanggung jawab’, klaimnya. “Tapi kalau terpaksa, kami bisa melakukan hal ekstrim dan mengungkap setiap isi file yang kami memiliki,” ancam pendiri WikiLeaks itu. “Kami harus melindungi sumber-sumber kami dengan mengorbankan apapun. Hal ini adalah perhatian kami yang tulus. ”
Beberapa negara Arab bahkan memiliki rumah-rumah penyiksaan di mana Washington secara rutin mengirimkan ‘para tersangka’ untuk ‘diinterogasi dan disiksa, katanya.
WikiLeaks menerima file-file sensitif dari negara-negara diantaranya Afghanistan, Kenya, Rusia dan Cina. Selama sembilan tahun, Amerika dan pasukan NATO telah gagal untuk membungkam penduduk Afghanistan karena penduduk itu adalah orang-orang yang setia dan jujur. Para marinir Amerika yang berperang di Afghanistan tidak senang berada di sana dan tidak benar-benar tahu mengapa mereka ada disana dan untuk apa mereka berperang disana, kata Assange. Amerika mencoba menggunakan teknologi terbaru untuk mengacaukan websitenya namun hal itu sia-sia dilakukan.
“Washington juga sedang membidik saya sebagai seorang teroris dan ingin meyakinkan dunia bahwa saya adalah Osama bin Laden yang lain,” katanya. Menurut Assange, ia akan diadili karena berbagai hal di pengadilan khusus di London mulai tanggal 11 Juli 2011 dan pengadilan ini berkaitan dengan kasus-kasus yang terkait teror.
“Jika Inggris (di mana saya sekarang berada) memutuskan untuk menyerahkan saya ke Swedia untuk kasus dugaan pelecehan seksual, mereka (Stockholm) akan menyerahkan saya kepada Amerika,” katanya. Assange mengatakan bahwa ia takut Amerika mungkin mengenakan hukuman dengan menyatakannya sebagai mata-mata yang telah bertindak melawan Washington. Pentagon telah mendirikan ‘kamar perang’ yang dijaga oleh 120 pejabat dan tugas mereka adalah hanya untuk mengacaukan dan menghancurkan WikiLeaks, katanya.
“Kami memiliki lebih banyak file yang berkaitan dengan masalah pertahanan Eropa Tengah, tapi para staf saya tidak punya waktu untuk mengecek semua file itu.” Apa yang sedang dipublikasikan oleh lima mitra media WikiLeaks adalah publikasi yang hanya memuat rincian yang mereka anggap yang menarik bagi para pembaca. Ada beberapa pejabat Arab yang ‘mencuri’ minyak negara mereka.
“Kita perlu mitra media untuk lebih fokus pada masalah ini,” kata Assange wawancara versi yang lebih panjang, menarik dan terkahir dengan Aljazeera yang berbasis di Doha luas. Kedutaan besar Amerika di seluruh dunia sangat cemas tentang Israel, Iran, serikat buruh, transaksi senjata (terutama penjualan senjata Amerika), dan tindakan memata-mata dengan memakai perangkat berteknologi tinggi.
Sumber: www.thepeninsulaqatar.com (30/12/2010)