Temu Tokoh Muslimah Penggerak Perempuan Se-Lombok “Wujudkan Kesatuan Umat Menuju Islam Kaffah”
Mataram, HTI Press. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD I NTB mengajak tokoh muslimah khususnya penggerak perempuan se-Lombok untuk bersatu mewujudkan kesatuan umat menuju tegakknya Islam secara menyeluruh dimuka bumi ini. Para peserta diharpkan mampu menggerakkan para perempuan sesuai dengan fitrahnya dan tidak melanggar aturan-aturan (baca: Syari’at Islam) yang telah ditetapkan padanya .
Ajakan itu mendapat sambutan baik dari masyarakat. Setidaknya hal itu tampak dari jumlah peserta yang hadir di Gedung Wanita Prop NTB melebihi kapasitas dari yang ditargetkan panitia.
Temu Tokoh yang diadakan 26 Desember 2010 kali ini mengangkat tema “Wujudkan Kesatuan Umat Menuju Islam Kaffah”. Acara ini diselenggarakan sebagai wujud kepedulian Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD I NTB terhadap kondisi muslimah pada umumnya perempuan yang menjadi korban kungkungan sistem kapitalis yang di terapkan saat ini.
Lebih dari 300 (tiga ratus) orang peserta mengikuti kegiatan ini terutama para ketua dan Ibu-ibu PKK dan Ketua Mejelis Ta’lim Se-Lombok. Dalam sambutannya, Ketua Panitia Pelaksana Ustadzah Ns. Lenny Aprilianty, S.Kep, menyatakan bahwa acara ini diadakan untuk meluruskan kembali peran perempuan yang merupakan ummi warabatul ba’it (ibu dan pengatur rumah tangga yang saat ini telah tergerus oleh kondisi yang diciptakan sistem yang membuat mereka harus membagi peran demi keluarga.
Hadir sebagai pembicara pertama Ustzah Khodijah Dahlik (Muballigoh) yang memaparkan fakta perempuan yang banyak menjadi korban. Kemudian Ustazah Nur Aprilina MS, ST selaku pembicara kedua yang mengulas anilisa dari sudut pandang islam dan realita terkait banyaknya perempuan yang terpaksa keluar atau bahkan mewajibkan diri mereka sendiri untuk keluar rumah demi keluarga atau demi sebuah eksistensi diri.
Pembicara ketiga, Ustazah Azma Amnina, SE (DPP MHTI). Beliau menguraikan solusi integral yang dimiliki islam. Betapa Islam memiliki aturan komprehensif untuk menyelesaikan persolan yang ada ditengah-tengah umat. Beliau juga memaparkan bagaimana metode perubahan yang mendasarkan. Gambaran singkat bagaimana rasulullah membina para sahabat sampai yang siap berkorban semata-mata demi tegaknya Islam Kaffah di muka bumi ini. Beliau juga mengajak para perempuan tidak hanya mengaji Islam seputar thaharah saja tetapi mulai mengkaji Syar’iat Islam dalam tataran keluar, Masyarakat dan bernegara.
Tak hanya itu panitia juga menyuguhkan teater tentang kondisi perempuan saat in yang membuat Peserta merasa terharu dan merasa memang kondisi yang sudah bobrok ini harus segera diubah.
Antusiame para peserta terlihat ketika banyak dari peserta meminta agar MHTI mengisi Ibu-ibu PKK per kelurahan sehingga Opini tentang yang disampikan dalam acara sampai ke tingkat Kelurahan. Setelah sesi Tanya jawab selesai acara ditutu dengan do’a. (DeeSofy/mhti)