Sekilas, buku ini tampak seperti buku keislaman lainnya. Bergambar seorang wanita rupawan dalam balutan busana muslim dan kerudung nan serasi. Di latar belakangnya, seorang pria berwajah Timur Tengah mengenakan surban dari kafiyeh, kain segi empat khas jazirah Arab. Menjadi kontras di toko buku, karena terselip di antara buku-buku Kristiani.
Ini adalah buku baru, Reaching Muslims karya Nick Chatrath. Buku ini ditujukan bagi para evangelis, penginjil yang biasanya “mengabarkan berita gembira” bagi mereka yang belum tersentuh oleh ajaran mereka.
Buku ini mengajak Muslim menjadi murtad? Justru tidak. Buku ini lebih ditujukan bagi “sang pengajak”. Damian Thomson, editor bidang agama di harian The Telegraph menyebut mimpi jika bisa mengajak Muslim menjadi Kristen hanya dengan satu kali ajakan. “Penginjilan modern tahu persis seberapa sensitif masalah perpindahan agama (memurtadkan Muslim) bagi mereka,” ujarnya.
Buku ini, katanya, diposisikan sebagai panduan lengkap bagi orang Kristen yang diarahkan untuk memperkenalkan Muslim pada Yesus yang nyata, sebagaimana orang Kristen mengerti dia, sehingga memungkinkan mereka, jika mereka ingin, untuk meninggalkan Islam.
Buku ini direkomendasikan oleh RT Kendall, salah satu teolog evangelis terkemuka di dunia, dan Canon Andrew White, yang disebut “Vikaris Baghdad” – yang lama menyebarkan agama Kristen di Irak.
Salah satu anjuran buku ini, umat Kristen didorong untuk mengenal Muslim, mengucapkan selamat Idul Fitri bahagia, mengambil kue, dan mendapatkan undangan untuk sebuah perayaan. Selain itu, mereka harus berhati-hati memicu ketakutan dan ketidakpercayaan dengan, misalnya, masuk ke argumen tentang Syariah yang mungkin didasarkan pada laporan media.
Tapi mereka tidak boleh menyembunyikan kepercayaan Kristen mereka atau kehilangan kesempatan untuk mendiskusikan “Kenabian Yesus” dan memperkenalkan mereka dengan murtadun yang telah lebih dulu “tercerahkan”. Bahkan, ada bagian dari buku yang didedikasikan untuk saran praktis tentang bagaimana Muslim bisa meninggalkan Islam tanpa menimbulkan permusuhan yang tidak perlu dari keluarga atau komunitasnya. Bahkan, ada saran yang lebih ektrem lagi: kristenkan mereka tanpa perlu melarang mereka untuk tetap datang ke masjid! Itulah yang kini tengah dilakukan para evangelis di Sudan, demikian buku ini mencontohkan.
Buku yang baru beberapa pekan dirilis ini lumayan laris di Inggris, negara yang dalam survei terbaru dihantui ketakutan dengan terus meningkatnya jumlah mualaf. Belum ada keterangan dari penerbit apakah buku itu akan disulihbahasakan ke dalam bahasa asing lain. (republika.co.id, 7/1/2011)
hati hati sodaraku…
tidak akan senang kpd kamu mereka ( yahudi dan nasrani ) sebelum km mengikuti ajaran mereka..
ASTAGHFIRULLOH.. luluh lantakkan rencana mereka Ya Robb.. Aamiin..
bgitubesarkah perjuangn musuh Islam untk menggencarkan agendanya
so, pjuang Islam hrs lbh gencar lg untk mendahwahkan Islam