Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Lampung mengeluarkan pernyataan sikap atas dibukanya kembali kafe dan karaoke Star City. Dengan tegas, HTI meminta Pemkot Bandarlampung kembali menutup tempat hiburan di Jl. Yos Sudarso, Sukaraja, Telukbetung Selatan, itu.
Humas HTI Lampung Akhiril Fajri mengatakan, lembaganya juga mendesak pemkot menutup semua tempat hiburan malam yang melakukan perbuatan maksiat. Yakni yang menyediakan wanita penghibur atau penari telanjang dan sejenisnya.
’’Apabila tempat itu (Star City, Red) sudah ada yang ditutup, pemkot jangan mengizinkan lagi dibuka atau membuka usaha sejenis,” tegas Fajri dalam siaran persnya kepada Radar Lampung kemarin (8/1).
Setiap kemaksiatan, seperti tarian striptis yang mengandung unsur pornografi dan pornoaksi, tandasnya, harus dihentikan. Jika itu tetap dilakukan dan diberikan izin, akan merusak kelangsungan hidup serta menghancurkan generasi muda dan sendi-sendi kehidupan masyarakat muslim di Lampung khususnya.
HTI juga menyerukan kepada wali kota selaku penanggung jawab dan pelindung warga yang mayoritas muslim untuk membentengi umat Islam dari perilaku bejat dan amoral. Yakni melalui Pemkot dan Polresta Bandarlampung, Polda Lampung, serta pihak terkait lainnya.
’’Pemerintah harus membentengi umat dari perilaku bejat dan amoral seperti tarian striptis, pornografi, dan pornoaksi dengan melarang serta menindak tegas semua pelaku kemaksiatan kapan pun hal itu terjadi,” tegas Fajri.
Tidak hanya itu. Kepada seluruh elemen masyarakat, HTI juga menyerukan agar senantiasa berpegang teguh pada syariah Islam. Juga terus menggelorakan semangat perjuangan penegakan syariah dan khilafah agar dapat membasmi setiap bentuk-bentuk penyakit-penyakit masyarakat sampai ke akar-akarnya.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung juga meminta pemkot kembali menutup Star City. Demikian juga enam fraksi di DPRD Bandarlampung yang menginginkan penutupan kembali Star City. Yakni Fraksi PDIP, Fraksi PKS, Fraksi Gerindra, Fraksi PAN, Fraksi PPP, dan FKNR. (radarlampung.co.id, 5/1/2011)
makanya pak, bu, kakak, adik, teman semuanya…
untuk mencegah amoral dan kerusakan nilai hidup itu di mulai dari diri kita sendiri, keluarga, masyarakat, aparat dan pemimpin juga presiden…
cuma sialnya yang brengsek justeru yang banyak uang… dan yang nurut ikut-ikut kebagian kecipratan uang yang gak kecil gak besar sedang-sedang saja padahal… lupa dia kalau di akhirat kelak yang sedikit aja akan menyiksa apalagi yang banyak… silahkan berlomba memburu harta dan harga dunia… padahal emas intan berlianpun gak ada nilai dan harganya di akhirat kelak… (kalau yakin/percaya dan mau memahaminya)…