Surat Terbuka
Kepada Presiden Republik Sudan
Yth. Presiden Omar al-Bashier
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Saat ini, referendum atas hak menentukan nasib sendiri untuk selatan Sudan, yang dimulai pada Ahad, 09 Januari 2011 lalu, sudah hampir selesai. Barat kafir telah berhasil merealisasi rencana yang disusunnya untuk memecah belah Sudan. Sebab hasil referendum itu niscaya berupa pemisahan tanpa memerhatikan suara-suara mereka yang ikut memberikan suara di referendum. Sekretaris jenderal Gerakan Rakyat (Popular Movement), Baqam Amom, kemarin lusa mengatakan: “Besok kita akan memberi suara untuk pemisahan, hingga seandainya hujan api sekalipun”. Bahkan Amerika telah mencalonkan tiga nama untuk manjabat duta besar di negara selatan yang akan berdiri. Presiden Obama menulis di koran New York Times (8/1/2011): “Jika wilayah selatan memilih kemerdekaan, maka masyarakat internasional, termasuk Amerika Serikat, memiliki kepentingan untuk menjamin agar dua negara yang bertetangga itu tetap stabil perekonomiannya, dikarenakan keterkaitan keduanya dalam hal nasib”.
Wahai Tuan Presiden
Kami di Hizbut Tahrir Indonesia kembali menegaskan apa yang telah dijelaskan oleh Hizbut Tahrir wilayah Sudan terhadap fakta tersebut, sebagai berikut:
1. Pemisahan selatan Sudan merupakan bagian dari rencana lama yang diperbarui untuk memecah belah negeri-negeri kaum muslim menjadi entitas-entitas kecil yang tidak memiliki daya dan kekuatan sehingga mudah dikontrol dan dirampok kekayaannya. Selatan tidak akan menjadi yang terakhir jika masyarakat mengikuti rencana ini dan diam saja terhadap konspirasi tersebut.
2. Pihak yang menanggung dosa pemisahan selatan Sudan dan yang memikul tanggungjawab berjalannya agenda barat kafir ini adalah pemerintah yang menandatangani perjanjian Nivasha beracun dan mengimplementasikannya. Juga kekuatan-kekuatan politik yang menyambut perjanjian itu dan diam terhadapnya. Juga kekuatan militer dan polisi keamanan yang dengan kemampuannya bisa menghapus rencana tersebut tetapi tidak melakukannya.
Sungguh pada hari ini kami mengumumkan kesedihan atas kesuksesan konspirasi ini. Kami menyeru warga Sudan khususnya dan umat Islam umumnya, agar membebaskan diri, berlindung kepada Allah SWT dari kejahatan ini. Dan agar mereka terus mengingat nama-nama dan karakter-karakter perencana dan pelaksana kejahatan mengerikan ini, sampai ketika mereka dimintai pertanggungjawaban oleh Khilafah kaum muslim yang akan kembali dalam waktu dekat atas izin Allah SWT.
Wahai Tuan Presiden
Rencana kafir yang jahat ini tidak bisa membebaskan Anda dari tanggungjawab di hadapan Allah dan di hadapan umat. Jika tidak, lalu untuk apa Anda sebagai kepala negara. Jika Anda tidak bisa menghalangi kejahatan ini terjadi, maka hendaknya Anda turun dari jabatan itu dan menyerahkan kepada orang yang mampu memikul seluruh tanggung jawabnya. Perkara ini adalah perkara yang serius dan sekali-kali bukan senda gurau. Perkara ini merupakan urusan besar yang tidak bisa didiamkan atau dirundingkan. Adapun Anda menyiapkan pemberian konsesi dari pendapatan minyak utara untuk selatan sebagai dorongan Anda bagi persatuan, maka perkenankan kami untuk mengatakan kepada Anda bahwa ucapan itu bukanlah ucapan seorang komandan. Maka bertakwalah kepada Allah dalam mengurus amanah ini, yang Anda akan dihisab kelak pada hari di mana harta, jabatan, posisi dan kekuasaan tidak bermanfaat bagi Anda. Negara-negara barat maupun timur tidak akan berguna sedikit pun bagi Anda di hadapan Allah. Apalagi Anda sudah mencapai usia sekarang. Maka bertaubatlah kepada Allah dan mohon ampunlah kepada-Nya. Hendaknya Anda menebus hal itu dengan memobilisasi pasukan dan setiap orang yang mampu memanggul senjata, untuk menghalangi kejahatan ini terjadi. Jika Anda, wahai Tuan Presiden yang terhormat, tidak memperbaiki masalah ini, maka Anda menjadi orang yang paling bertanggungjawab atas kejahatan ini. Di tangan Andalah pembatalan dan implementasinya. Jika tidak, maka duduknya Anda di jabatan ini tidak ada artinya.
Begitu pula, militer Sudan juga memikul bagian besar dari tanggungjawab kejahatan ini. Sebab militer Sudan memiliki kekuatan untuk menghalangi kemungkaran ini terjadi. Bagi militer Sudan pilihannya hanyalah antara menghalangi kejahatan ini atau termasuk orang yang melakukannya. Maka hendaknya militer Sudan memperdengarkan suaranya dan mengatakan kalimatnya terhadap kejahatan ini. Hendaknya militer Sudan menuliskan sikapnya dalam menghalangi kejahatan ini dengan tinta emas. Hendaknya militer Sudan menjadi tentara umat, bukan tentara perseorangan atau rezim. Demikian pula, partai-partai dan gerakan-gerakan dengan seluruh garis perjuangan dan mazhabnya, juga memikul tanggungjawab besar dalam kejahatan ini, jika tidak berjuang untuk menghalanginya. Penduduk Sudan pun juga memikul bagian besar dari dosa perbuatan yang keji ini, jika mereka tidak menekan pembuat kebijakan untuk menghalangi implementasinya. Umat Islam secara umum dan khususnya para penguasanya juga turut memikul dosa kejahatan ini. Sebab mereka akan menjadi mitra di dalamnya dan saksi palsu terhadapnya, jika mereka tidak berjuang untuk menghalanginya dengan segenap sarana dan cara yang ada. Sebab Allah akan meminta pertanggungjawaban mereka karena menelantarkan kaum muslim dan negeri kaum muslim.
Masalah selatan yang dijadikan oleh negara-negara kafir imperialis sebagai dalih untuk menjamin kekuasan Anda, itu adalah dalih kosong. Itulah yang terjadi terhadap presiden Indonesia, Habibi, pasca referendum Timor Timur. Di mana negara-negara barat berhasil memisahkannya dari Indonesia dan juga berhasil melengserkan Habibi. Ia sungguh telah gagal dan merugi. Sejarah akan mencatatnya sebagai penjahat yang berkhianat kapada umat dan agamanya.
Hendaklah semuanya mengingat firman Allah SWT:
} يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ{
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. (QS al-Anfal [8]: 24)
} وَاتَّقُوا فِتْنَةً لا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ {
Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.
11 Januari 2011
Hizbut Tahrir Indonesia