Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
HTI Press. “Negara Gagal” adalah sebutan yang pas buat Indonesia. Betapa tidak hampir di semua sektor yang merupakan tugas pokok sebuah negara tidak becus dikelola, mulai dari ekonomi, politik, pendidikan, hukum, hingga ideologi. Hal tersebutlah yang membuat Hizbut Tahrir Indonesia Jawa Barat bersama dengan HTI di seluruh wilayah Indonesia turun untuk menyuarakan pendapat sealigus muhasabah lil hukkam (koreksi bagi penguasa).
Tepatnya Ahad, mulai pukul 09.00 hingga 11.00 pada 23 Januari 2011 bertepatan dengan 19 Safar 1432 H, HTI Jawa Barat melakukan longmarch dari Masjid Al-Ukhuwah Balai Kota menuju depan Gedung Merdeka. Lebih dari 1000 massa berulangkali meneriakkan yel-yel “negara gagal, ganti dengan syariah dan khilafah!”.
Di depan Gedung Merdeka, para pembicara secara bergantian melakukan orasi. Orasi dimulai oleh Dr. Arim Nasim yang menjelaskan kegagalan negara dalam menyejahterakan rakyat. Kemudian dilanjutkan oleh Ust. Taufik Abdul Karim yang mengungkap kegagalan negara dalam melindungi moral masyarakat dan Ust. Yuana Tresna yang membuka kegagalan pemerintah dalam menjaga kekayaan rakyat. Berikutnya berturut-turut Dr. KH Fahmy Lukman, Ust. Chandra, dan KH Agus Achyar yang masing-masing menjelaskan kegagalan negara dalam bidang pendidikan, hukum dan penjagaan aqidah masyarakatnya. Acara orasi ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap oleh Humas HTI Jabar Ust. Luthfi Afandi. (Kantor Humas HTI Jabar)
