Anggota Komisi III DPR RI, Aboe Bakar Al Habsyi, berharap Presiden SBY lebih serius mem-backup kerja Kepolisian berkait kinerja Korps Bhayangkara itu akhir-akhir ini yang keteteran menghadapi kasus Gayus Tambunan.
“Sudah jelas Polri ketereran manangani kasus Gayus sehingga banyak kasus lain terbengkalai. Presiden SBY harus lebih serius mem-back up tugas Kepolisian,” kata Aboe Bakar dalam rilis yang diterima detikcom, Selasa (25/1/2011).
Aboe Bakar menyebutkan, dalam pertemuan dengan DPR hari ini, Kabareskrim mengaku cukup keteteran menangani kasus Gayus Tambunan, sehingga kasus lain banyak terbengkalai. “Kalau kerja kepolisian hanya terfokus pada beberapa kasus, termasuk kasus Gayus misalnya, maka hak masyarakat sebagai pembayar pajak akan tercederai dari mendapatkan layanan terbaik dari Polisi,” urai Aboe Bakar yang akrab dengan panggilan Habib tersebut.
Berdasarkan catatan Aboe Bakar selama pengusutan kasus Gayus, banyak persoalan di berbagai daerah yang kurang diperhatikan dan cenderung terbengkalai penanganannya. Beberapa kasus itu antara lain, Konflik Sara yang berujung pada penyerangan dan pembakaran rumah di Kampung Melayu Salembo, Deli Serdang Sumatera Utara, pada 30 Oktober 2010. Juga penghancuran Masjid At Thayyibah di Lingkungan I Jl Multatuli, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, sampai hari juga tidak jelas penanganannya. “Dua kasus ini mandeg hingga sekarang, tanpa perkembangan,” ujarnya.
Dia juga mengharapkan Polri dalam penanganan perkara juga harus meningkatkan profesionalismenya. “Kurangnya profesionalisme Polri terlihat dari penembakan petani sawit oleh pasukan satuan Brimob di beberapa wilayah di Sumatera, itu kan petani, bukan teroris! Kok ditembak.”
“Presiden perlu memberikan back up kepada Polri agar mampu menyelesaikan perkara Gayus Tambunan secepatnya, tanpa mengebaikan persoalan-persoalan lain dengan tatakelola penanganan perkara yang profesional,” pungkas Aboe Bakar. (detiknews.com, 25/1/2011)
POLRI juga bermasalah