Khartoum: Hizbut Tahrir dan Kongres Rakyat Sudan, kemarin terlibat dalam pembicaraan tentang situasi politik saat ini. Hizbut Tahrir mengatakan dalam pernyataan persnya bahwa kedua belah pihak sepakat wajibnya mengakhiri rezim pemerintah saat ini, “karena telah lama menyesatkan rakyat atas nama Islam”.
Dalam pembicaraan itu, Hizbut Tahrir diwakili oleh Ketua Lajnah Ittishal Pusat, Nashir Ridha; Jubir Resmi Hizbut Tahrir wilayah Sudan, Ibrahim Utsman Abu Khalil; Anggota Lajnah Ittishal Pusat, Awad Ahmad al-Hadi dan Muhammad Jami’. Sedang Kongres Rakyat diwakili oleh Asisten Sekjek, Ibrahim Sanusi; Wakil Sekjen, Abdullah Hasan Ahmad; dan Pejabat Politik, Kamal Umar.
Dan menurut keterangan pers Hizbut Tahrir bahwa pembicaraan mendalam berlangsung antara Hizbut Tahrir dengan Kongres Rakyat tentang realitas Sudan saat ini, dan bagaimana mengatasi situasi ini “untuk kepentingan negara dan rakyat”.
Dalam pembicaraan ini, kedua belah pihak sepakat tentang wajibnya menjalankan kehidupan berdasarkan Islam. Sebab, semua kehidupan ini adalah ibadah kepada Allah. Oleh karena itu, wajib menjalankan aturan berdasarkan Islam, sehingga terwujud keamanan dan keadilan bagi semua. Dan ini yang tidak mungkin terwujudkan-menurut pernyataan itu-kecuali dengan melenyapkan “rezim ini, yaitu rezin yang sudah lama menyesatkan rakyat atas nama Islam, merampas hak, memakan harta rakyat dengan batil, merobek-robek negara dan menjadikannya panggung sandiwara bagi kekuatan kafir, serta pintu perluasan bagi politik kaum kafir Barat untuk melaksanakan rencana mereka”. Ditambahkan bahwa “semua ini sama sekali benar-benar bertentangan dengan Islam”. (www.alsahafa.sd, 26/1/2011).
Allahu Akbar Walillahilhamd… ayo saudaraku di Sudan, kita berlomba-lomba dengan kami di sini, di indonesia, untuk mendirikan Khilafah . Siapa yang mendirikan terlebih dahulu, maka kami atau kalian wahai saudaraku yang akan menginduk pada negara khilafah yang pertama berdiri. karena Khilafah harus satu. tahun-tahun ini adalah tahun-tahun berdirinya khilafah. Inilah abad khilafah… Allahu Akbar!