Pangkalpinang- Brigadir Jenderal (Pol) M Rum Murkal, Kapolda Kepulauan Bangka Belitung, memberikan apresiasinya kepada Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) karena dalam melakukan demo meskipun mengerahkan massa puluhan ribu tetap tertib dan tidak anarkis. Hal ini layak dicontoh oleh elemen masyarakat lainnya dalam melakukan demo.
“Ini layak dicontoh. Saya sangat mengapresiasi HTI dalam melakukan demo. Saya lama bertugas di jajaran Polda Metro Jaya, jadi tahu betul. Kalau aksi kepalanya sudah nyampai Kedubes AS ekor barisan masih di Monas, panjang barisan bisa kiloan meter,” katanya dalam dialog dengan LSM dan Ormas Bangka Belitung di Ruang Rapat Utama Polda Kepulauan Bangka Belitung, Kamis, 27 Januari 2011.
HTI meskipun mengerahkan puluhan ribu massa namun selama aksi jalannan yang dilalui berish benar. Tak tampak sampah berserakan.
“Saya perhatikan mereka menyiapkan petugas khusus yang membawa kantong asoi. Petugas itu menampung sampah peserta seperti bekas botol air mineral dan lainnya. Lalu jika sudah penuh petugas itu langsung membuangnya ke kotak sampah. Bersih betul,” katanya.
Tak hanya itu mereka juga tidak menganggu pengguna jalan lainnya. Tak ada, katanya, sampai memacetkan lalu lintas. “Jadi tak ada jalan yang diblokir, mereka (HTI-red) hanya menggunakan sebagain badan jalan, jadi aktivitas lalu lintas lancar,” paparnya.
Hanya saja, kata M Rum Murkal, yang kita ‘sesalkan’ mengapa kok demonya dilakukan hari Sabtu atau Minggu. “Kita jadi tidak bisa libur,” katanya tertawa. “Kita senang kalau aksi berjalan tertib. Saya yakin pilihan waktu itu mereka (HTI-red) sudah menghitung secara matang agar tidak ada yang terzalimi,” katanya.
Bahkan lanjut M Rum Murkal, HTI pernah mendapatkan piagam penghargaaan sebagai demontasi paling tertib dari Kapolda Metro Jaya kala itu. Untuk itu M Rum urkal meminta LSM dan Ormas yang hadir dalam dialog tersebut mencontoh HTI dan memberikan apresiasi.
“Ini harus kita apresiasi, hayo kita beri tepuk tangan kepada HTI,” katanya disambut tepukan tangan puluhan peserta yang hadir.
Dalam melakukan demo, lanjutnya, yang penting pesan tersampaikan dengan baik. Dan jangan sampai melanggar hukum yang ada dan menganggu ketertiban masyarakat.
Dialog tersebut berjalan santai namun hangat. Sejumlah masukan dan kritikan dilontarkan para peserta terutama terkait soal ketertiban dan keaman masyarakat.
Sofyan Ruidanto, Ketua DPD I HTI Bangka Belitung, menyambut positif dialog tersebut. Hal ini sangat penting agar adanya kesamaan persepsi tentang berbagai persoalan di masyarakat.
Ia juga meminta kepada Polda selain melakukan penindakakn secara tegas terhadap pelaku kejahatan. Harus ada upaya pembinaan atau penyadaran terhadap masyarakat. Untuk itu HTI siap bekerja sama dengan Polda dalam melakukan pembinaan.
“Upaya pembinaan sangat penting sebagai tindakan pencegahan seperti di sekolah, kampus, komunitas masjid dan komunitas lainnya. HTI siap bekerja sama dengan Polda dalam melakukan pembinaan ini,” paparnya.
Dalam dialgog tersebut hadir Kombes Rusli Nasution Wakapolda, Kombes Syaherdam Irwasda, Kombes Mohan Dansat Brimob, Kombes Agus Saripul Dir Intel, Kombes Heb Dehem Dir Binmas dan AKBP Margiyanta Kapolres Pangkalpinang.
Sejumlah LSM dan Ormas yang hadir HTI Bangka Belitung, HMI, WALHI, Pemuda Panca Marga, LSM KAMPAK, LCKI, HMI, KBCL, PDKP dan lainnya. (Harian Metro Bangka Belitung, 29/01/2011)
Tegas, lugas, konsisten!
tapi tanpa kekerasan.
Maju terus Hizbut Tahrir!
saatnya HIZBUT TAHRIR memimpin Dunia dengan SYARIAH dan KHILAFAH.
Allahuakbar,kami rindu syariah…
hizbut tahrir tak akan pernah melakukan aktifitas yang akan menciderai tujuan mulianya. tujuan yang baik harus di ikuti dengan cara yang baik pula.
itu baru hal hal secuil ( aksi dg aman ) yang Hizbut Tahrir perlihatkan dalam pandangan Islam, apalagi kami ( Hizbut Tahrir ) diberikan kesempatan tuk memimpin dunia dengan Syariah da KHilafah.. insaallah akan lebih terlihat Rahmat Allah du bumi ini …
Allahuakbar….
itu HTI, selalu melakuakn aksi dengan damai. Mari dukung HTI untuk indonesia yang lebih BAIK
lanjutkan..!
Demo hanya uslub..! Intinya 1.. buang demokrasi/kapitalisme..ganti dg syariat islam/khilafah!