HTI Press. Saat ini sangat banyak tawaran menggiurkan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar, mendadak kaya dalam waktu singkat, tanpa harus bekerja keras, seperti bisnis konvensional pada umumnya. Namun jangan salah, bukannya tanpa resiko, jika tanpa dibekali pemahaman yang baik tentang konsep bisnis yang syar’i, maka tidak menutup kemungkinan seseorang tersebut terjebak dalam praktek bisnis yang bathil. Belakang ini upaya untuk membangun kesadaran berbisnis islami mulai bermunculan. Salah satunya datang dari pengusaha muslim yang menamakan diri mereka Komunitas Pengusaha Rindu Syariah (PRS). PRS didedikasikan untuk menjadi ajang pembelajaran, sharing dan sinergi bisnis islami. “untuk di Sulawesi Selatan kami sudah membangun jaringan. Sejumlah pengusaha muslim juga sudah banyak yang menyatakan siap untuk bergabung” papar bapak Ansarul AbuZuhdi selaku Ketua PRS Sulsel. “Syarat untuk menjadi anggota hanya satu, Harus rindu Syariah, itu saja.” lanjut Ansarul.
Menurutnya, PRS konsisten dalam membangun umat Islam dari segala sisi, termasuk dalam hal praktek bisnis bagi para pengusaha muslim. Setiap bisnis tentu menghendaki keuntungan, tapi belum cukup kalau tidak tumbuh dan berkesinambungan. Lebih dari itu sebagai seorang pengusaha, juga harus memastikan semua keuntungan itu dapat menjadi berkah, dan jalan untuk meraih kemuliaan dunia dan akhirat.
Baru-baru ini, Sabtu 29 Januari 2011, bertempat di Hotel La Macca Makassar, di gelar acara Workshop Bisnis Islami Plus 2011. Hadir sebagai pembicara bapak Fahmi Shadry. Beliau adalah Senior Business Advisor Strategis Solution Partner-Jakarta. Dengan sangat memukau membawakan materi “Islamic Business Trend 2011”. Dalam pemaparan materi tersebut Fahmi Shadry memberikan wawasan kepada para peserta terkait bisni-bisnis yang sedang trend saat ini. Hal yang cukup berkesan bagi peserta adalah banyaknya dalil-dalil syar’I yang dielaborasi sebagai sebuah konsep berbisnis, dan ternyata konsep tersebut lahir sebelum adanya konsep-konsep bisnis modern. Misal konsep bisnis yang mengedepankan kualitas service dan kepuasan pelanggan, “Service Business is Service Business” sebenarnya sudah di ajarkan oleh Rasulullah kepada Ummat Islam. Dalam sebuah hadits yang di riwayatkan oleh Abu Yu’la dan Al Bayhaqiy, Rasulullah bersabda : “Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu, tetapi dengan wajah yang menarik (simpati) dan dengan akhlaq yang baik” jelas Ex Senior Manager the Nielsen Company Indonesia ini.
Dari sekian peserta yang berkesempatan untuk bertanya, sebagaian besar mengeluhkan sumber permodalan. Betapa tidak, berbicara permodalan saat ini tidak terlepas dari sistem perbankan yang ribawi. Belum lagi banyak di lapangan di dapati praktek-praktek bisnis yang setelah dikaji masuk dalam kategori bisnis yang bathil. Untuk itu, Fahmi Shadry melalui workshop tersebut mengajak para peserta untukbergabung dengan PRS. ” Workshop Ini tidak cukup waktu untuk menjelaskan konsep-konsep berbisnis dalam Islam, Insya Allah kedepan kami siap membuka Islamic Business Coaching sebagai wadah untuk mengasah pemahaman anggota PRS. Tentu saja Free tanpa biaya ” lanjut Fahmi
Workshop ini sendiri terselenggara atas kerjasama PRS, Makassar Preneur, Sentra Pendidikan Bisnis (SPB) dan RAI Fmoslem 101,90. Mereka adalah lembaga yang sebelumnya sudah mengikuti acara PRS dan menyatakan dukungannya terhadap visi misi PRS.
” Kami dari Makassar Preneur bergabung dengan PRS dalam rangka membangun komunitas dan jaringan pengusaha muslim yang solid. Sebagai anggota, Insya Allah kami siap untuk mensukseskan kegiatan PRS kedepannya “ ungkap Bahrul Ulum selaku Direktur Utama Makassar Preneur disela-sela acara [ ] Aulia Yahya