HTI Press. Dalam Acara Halqah Islam dan Peradaban (HIP) edisi 11 ini, HTI Lampung mengangkat tema yang cukup aktual yakni “Mewujudkan Perubahan Hakiki di Dunia Islam” yang di selenggarakan pada tgl 20 Februari 2011 di Aula Balai Latihan dan Koperasi Bandarlampung. Acara ini menghadirkan pembicara :1. Ust Muhammad Ahkam (Ketua DPD I HTI Lampung), 2. Ust Akhiril Fajri (Humas HTI Lampung).
Acara yang dipandu oleh moderator Ust Ahmad Fatoni ini cukup mengundang antusias para peserta yang hadir pada acara tersebut. Pada sesi penyampaian materi, pembicara pertama Ust Akhiril Fajri menyampaikan realitas harus adanya sebuah perubahan, dan secara faktual kondisi saat ini adalah kondisi yang rusak, maka dengan itu harus ada perubahan yang terjadi ditengah-tengah mereka agar kondisinya menjadi baik. Dan kini, umat Islam yang dengan penduduk terbanyak ini, telah mengalami berbagai kerusakan dari berbagai aspek, baik aspek politik, pendidikan, sosial, ekonomi, maupun akidah akibat dari sistem sekuler demokrasi dan sistem ekonomi kapitalisme yang dibawa oleh barat beserta fakta-fakta kerusakan yang dibawa oleh hegemoni Kapitalisme sekulerisme yang diterapkan di dunia Islam.
Oleh karena itu, menurut ust Akhiril, harus ada upaya untuk melakukan perubahan dari realitas yang buruk menuju realitas yang lebih baik dan Perubahan rezim saja tidak cukup, tetapi harus disertai perubahan sistem. Sistem ideologi kapitalisme dengan sistem politik demokrasi dan sistem ekonominya telah sama-sama kita lihat dan rasakan kegagalannya dan penuh kebobrokan. sudah saatnya kita ganti dengan sistem Islam yang berasal Allah yang Mahaadil dan Bijaksana. Desain sistem Islam dibawah naungan Khilafah itu telah dirancang dan digambarkan begitu jelas dan terbukti kebaikannya baik secara historis maupun normatif (akidah).
Pembicara kedua ust Muhammad Ahkam juga tak kalah semangatnya bahwa dengan melihat kondisi saat ini yang sangat memprihatinkan oleh sebab itu sangat dibutuhkan perubahan itu. Perubahan yang kita lakukan adalah perubahan masyarakat. Defenisi masyarakat itu bukan hanya kumpulan individu-individu saja, akan tetapi adanya interaksi dan aturan/undang undang yang berlaku dalam masyarakat tersebut, dan komponen komponen ini adalah satu kesatuan. Jadi untuk merubah masyarakat itu tidak cukup hanya dengan merubah individunya saja, akan tetapi juga merubah interaksi dan sistem (aturan, undang-undang) yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
Menurut Ust Ahkam, Fakta dan realita saat ini bahwa yang rusak adalah sistem yaang diterapkan oleh penguasa, maka untuk merubah menjadi sistem yang islam, yakni khilafah, maka kita harus memahami dan menjelaskan bahwa memang benar sistem sekarang ini adalah sistem yang rusak, maka opini dan pemahaman masayarakat akan kerusakan sistem ini harus di ungkap dengan tegas dan jelas sehingga terputuslah kepercayan umat terhadap sistem yang ada saat ini, penguasa saat ini serta mereka hanya menjadikan Islam sajalah yang harus menjadi pengatur kehidupan mereka, bukan yang lain
Sebab itu, tambah ust Ahkam, dalam mewujudkan perubahan itu semua komponen ini harus didakwahi, dan di rubah pemikiran yang rusak dalam diri mereka. Jika semua komponen umat ini sudah diberikan pemaham yang benar akan islam, serta solusi terbaik dalam mewujudkan perubahan ini, maka, fase perubahan ini akan mudah bergejolak dan terjadilah perubahan menuju tegaknya syariah dan tegaknya khilafah ini. Sebagai mana yang terjadi pada fase dakwah rasulullah yakni penerimaan kekuasan dari penduduk madinah dan pemegang kekuasaannya kepada rasulullah SAW.
Lalu setelah penyampaian materi, para undangan baik dari tokoh, ulama, mubaligh dan Mubalighoh, hingga aktivis mahasiswa tertarik untuk bertanya dari mulai tentang Khilafah hingga bagaimana menuju tegaknya khilafah. Dan dari pertanyaan dan komentar tersebut terlihat kalau umat kini membutuhkan Khilafah. (Lajnah I’lamiyah dan Infokom HTI Lampung)