Ribuan orang diperkirakan tewas dalam aksi unjukrasa menentang pemerintahan Muammar Khadafi di Libya. Masyarakat internasional harus segera “mengirim pesan yang jelas” untuk Khadafi agar menghentikan kekerasan.
“Ribuan orang telah tewas dalam aksi unjukrasa,” kata Duta Besar PBB untuk Libya Ibrahim Dabbashi seperti dilansir AFP, Sabtu (26/2/2011).
Dabbashi mengatakan kepada wartawan di Libya bahwa kondisi psikologis Khadafi tidak stabil. “Khadafi memiliki pilihan antara yang dibunuh atau bunuh diri,” katanya.
“Dia mungkin berusaha untuk mengirim beberapa anggota keluarga ke luar negeri, tapi saya yakin dia lebih memilih untuk mati di Libya karena karakter narsistiknya dia yang ingin bertindak seperti pahlawan,” imbuhnya.
Komentarnya Dhabbashi muncul menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang krisis Libya. Negara-negara Barat menekan agar sanksi internasional terhadap rezim Khadafi untuk memaksa mengakhiri kekerasan.
Dabbashi menambahkan “Rezim diktator di Tripoli saat ini memasuki masa-masa terakhir.” Ribuan orang telah menuju lapangan utama di Tripoli.
“Pada saat yang sama dia mengirim teroris di depan para demonstran dan mereka menembaki demonstran.”
Dia menambahkan bahwa masyarakat internasional harus segera “mengirim pesan yang jelas” untuk Khadafi agar menghentikan kekerasan.
“Kalau tidak, dia akan melanjutkan pembunuhan dan Anda akan menyaksikan ribuan orang tewas di Tripoli. Inilah saatnya untuk menghentikan kekejaman ini,” ujarnya. (detiknews.com, 26/2/2011)