Julian Assange, pendiri Wikileaks, menduga adanya “konspirasi Yahudi” yang berusaha untuk mendiskreditkan dia dan organisasinya.
Menurut Ian Hislop, editor Private Eye, sebuah majalah satir Inggris, Assange memanggilnya dan mengeluh tentang sebuah artikel yang diterbitkan mengenai Israel Shamir, seorang penghubung Rusia Assange yang terkenal anti-Semit dan yang menolak adanya Holocaust. (Menurut laporan Shamir sebenarnya merupakan orang Swedia yang bernama Joran Jermas. Menurut laporan lainnya, Shamir juga memilik nama Adam Ermash).
Hilsop mengatakan Assange berkata kepadanya bahwa artikel itu dirancang menjelek-jelekkan dia dan mengesampingkan dukungan dan sumbangan orang Yahudi untuk Wikileaks. Kemudian, menurut Hilsop, Assange menyerang tiga wartawan karena melakukan persengkongkolan “Yahudi” untuk melawan dia (walaupun tidak ada dari seorangpun dari tiga orang wartawan itu adalah seorang Yahudi).
Hilsop menambahkan bahwa Assange kemudian menyuruhnya untuk “melupakan hal-hal yang berbau Yahudi.”
Menanggapi tuduhan itu, Assange mengeluarkan pernyataan: “Hislop telah terdistorsi, mengarang cerita atau melupakan dari hampir setiap klaim dan frasa penting.” Assange juga menggambarkan bahwa frasa “konspirasi Yahudi” sebagai “benar-benar kebohongan”.
Dia menambahkan: “Kami menghargai dukungan kuat Yahudi dan staf kami, seperti kami juga menghargai dukungan dari para aktivis demokrasi pan-Arab dan orang-orang lain yang berbagi harapan dengan kami bagi dunia yang adil.” (ibtimes.com)