Pemerintah Inggris mendapat kritikan keras terkait bisnis senjata mereka di Timur Tengah. Kritik berasal dari parlemen. Pengkritik mengatakan, senjata milik Inggris yang digunakan para aparat keamanan maupun militer di Timur Tengah telah memberangus gerakan prodemokrasi dan membunuh ratusan orang dan menciderai ribuan lainnya.
Untuk yang terkini, senjata Inggris yang digunakan militer Bahrain untuk menggebuk demonstran prodemokrasi. Gas air mata yang ditembakkan aparat Bahrain adalah produk Inggris. Senjata pengendali massa serupa juga dijual ke Libya, Aljazair, dan Arab Saudi.
Hal ini terungkap dalam Laporan Bisnis Ekspor Senjata Inggris di triwulan III 2010. Di laporan itu terungkap, Inggris menjual seperti gas air mata dan granat gas ke pemerintah Bahrain.
Sementara keadaan di Bahrain dua hari belakangan, terus mengalami demonstrasi prodemokrasi. Sudah jatuh korban sebanyak empat orang tewas dan 231 orang luka-luka. Menlu Inggris, William Hague, mengimbau warga Inggris untuk menjauhi Bahrain.
Namun Hague tidak menjawab pertanyaan dari anggota parlemen Dennis McShane terkait apakah Inggris akan menghentikan ekspor senjatanya ke Bahrain dan negara Timteng lainnya, yang terbukti digunakan untuk kekerasan terhadap warga. (republika.co.id, 18/3/2011)
inggris penjajah