Agen SSIS dituduh melakukan kekerasan untuk menghentikan demonstrasi di Kairo
Menteri Dalam Negeri Mesir Mansour al-Issawi, membubarkan dinas keamanan dalam negeri, yang selama ini dituding melakukan pelanggaran HAM selama beberapa dasawarsa.
Dinas keamanan dalam negeri (SSIS) akan digantikan dengan “Pasukan Keamanan Nasional” yang baru.
Badan baru ini akan bertugas “melindungi fron di dalam negeri dan membasmi teror,” kata Issawi.
Perilaku para agen SSIS inilah yang menjadi salah satu pemicu perlawanan rakyat yang berhasil menggulingkan presiden Husni Mubarak bulan lalu.
Para agen SSIS ini dituduh menggunakan kekerasan untuk menghentikan demonstrasi-demonstrasi di Lapangan Tahrir, di pusat kota Kairo.
Setidaknya 365 orang tewas dalam kerusuhan yang berlangsung selama 18 hari.
Sebelumnya awal bulan ini , para demonstran menggrebek kantor SSIS di Iskandariyah, Port Said dan pinggiran kota Kairo menyusul laporan yang menyebutkan bahwa berbagai dokumen dihancurkan. Di dalam kantor-kantor itu mereka menemukan tumpukan kertas yang sudah dihancurkan.
Angkatan bersenjata terpaksa turun tangan untuk melindungi para agen SSIS yang berlindung di dalam kantor-kantor mereka.
Namun para demonstran melihat angkatan bersenjata berada di pihak mereka. (bbc, 16/3/2011)
Komentar :
Alasan melindung keamanan dalam negeri dan teror bisa menjadi legitimasi penindasan baru seandainya yang jadi persepsi musuh berdasarkan kepentingan asing yaitu kelompok Islam yang ingin menegakkan syariah Islam.