1000 orang pasukan dari Arab Saudi pada hari ini menyeberang ke Bahrain untuk membantu memadamkan kerusuhan yang sedang berlangsung di sana. Uni Emirat Arab mengatakan pihaknya juga siap untuk mengirimkan pasukan ke Bahrain sebagai bagian dari upayanya sebagai anggota Dewan Kerjasama Telu-Gulf Cooperation Council (GCC) dan negara-negara anggota lainnya. GCC terdiri atas Bahrain, Oman, Qatar, Kuwait, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Bahrain, yang merupaan sebuah kerajaan kecil, adalah maras bagi Armada Kelima Angkatan Laut Amerika Serikat dan merupakan negara penting bagi intervensi militer Amerika di wilayah itu dan pemerintahan Obama telah mendukung keluarga Khalifa untuk memadamkan kerusuhan yang merupaan hal kontras dengan upaya untuk menjatuhan para pemimpin Libya, Tunisia dan Mesir ketika melihat suasana hati publik terhadap mereka. Saat ini Amerika mendukung kedatangan pasukan Saudi di Bahrain. “Kami telah melihat laporan yang Anda bicarakan. Hal ini bukanlah invasi suatu negara, “kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney pada konferensi pers.
Dari sini kita melihat bahwa:
- Meskipun mengklaim bahwa mereka tidak dapat campur tangan di Libya untuk menyelamatkan orang-orang yang dibantai oleh Gadaffi, para penguasa Saudi, Uni Emirat Arab dan lainnya yang didukung Barat lebih dari mampu mengirim pasukan untuk melindungi penguasa sesama mereka di Bahrain yang didukung Barat.
- Negara-negara Islam tidak memerlukan otorisasi PBB sebelum mengerahkan tentara.
- Negara-negara Islam seperti Arab Saudi, Mesir dan lain-lain memiliki pasukan dan peralatan militer modern dan tidak perlu mengandalkan kekuatan Barat jika mereka memutuskan untuk bertindak.
- Para rezim boneka ini mampu mengabaikan batas-batas negara kolonial antara umat Islam jika mereka memilih untuk bertindak.
Kita harus menyoroti hal-hal bagi semua orang sehingga rakyat di kawasan menyeruakan satu suara keras menuntut agar pasukan Muslim Mesir, Tunisia, Aljazair dan sekitar Libya campur tangan untuk: 1) menyelamatkan saudara-saudara mereka dari pembantaian Gadaffi dan 2) mencegah intervensi yang dikarenakan kekuatan kolonial yang rakus yang intervensinya menyebabkan kematian dan kehancuran ke Irak dan Afghanistan.
“Mengapa kamu tidak mau berjuang di jalan Allah dan (membela) orang yang ditindas (yang terdiri) daripada laki-laki, perempuan dan anak-anak, yang semuanya mendoakan: “Wahai Tuhan kami! Keluarkanlah kami dari negeri ini yang penduduknya begitu zalim dan datangkanlah kepada kami pembela dari sisi Engkau.” [Q Surat An-Nisa 4:75]
sumber: hizb.org.uk (16/3/2011)