Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
Pengangkatan seorang imam Muslim di Gereja Protestan Lutheran di Swedia selama sembilan bulan telah memicu gelombang besar penolakan dan ketidakpuasan. Pengangkatan ini dilakukan dengan dalih mengawasi kegiatan budaya yang dirancang untuk menarik kaum muda Muslim, dan menyelamatkan mereka dari apa yang dikatakan oleh kalangan Barat sebagai “ekstremisme agama”.
Surat kabar “As-Sabil” menyebutkan bahwa berita ini datang sebagai kejutan yang tragis di kalangan umat Islam, karena itu adalah pertama kalinya di dunia menyaksikan pengangkatan seorang imam Muslim di gereja.
Surat kabar itu mengatakan bahwa imam yang diangkat bernama Othman Tawalibah. Ia seorang akademisi asal Yordania sekaligus aktivis di lembaga Asosiasi Muslim Swedia.
Para aktivis Islam menegaskan bahwa langkah gila yang mencurigakan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, yang bertujuan mengurangi peran masjid di Swedia, atau menghapus sepenuhnya peran masjid ini; juga langkah ini dapat menjadi awal untuk mengurangi jumlah masjid, atau memberi ruang intervensi bagi gereja dalam penunjukan imam di masa depan.
Para aktivis Islam juga memperingatkan bahwa langkah ini mungkin membantu untuk meyakinkan masyarakat Swedia bahwa masjid benar-benar merupakan tempat untuk menghasilkan “kaum intelektual radikal”, dan mereka yang menganut ideologi pengkafiran (almokhtsar.com, 16/3/2011).
