Menjadi Ibu Cerdas, Butuh Khilafah
“Ibu cerdas… taat syari’ah! Ibu cerdas… kamilah orangnya! Anak unggul… kamilah ibunya!”
HTI Press. Begitulah gemuruh yel-yel penuh semangat para ibu-ibu memenuhi ruangan Masjid Al-Wahyu, Rungkut Menanggal, dalam acara Training Ibu Cerdas bertema “Menjadi Ibu Cerdas Membentuk Generasi Unggul Berjiwa Pemimpin”, Ahad (13/3). Acara yang diselenggarakan Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Rungkut-Surabaya ini menampilkan trainer Ustazah Nurul Husna.
Acara diikuti para bunda PAUD, ibu-ibu Penggerak PKK dan penggerak Majelis Taklim. Training ini merupakan kelanjutan agenda MHTI Rungkut seminggu sebelumnya yakni tabligh akbar bertema “Ibu, Selamatkan Anak Kita dari Bahaya Pornografi dan Pornoaksi!”
Para ibu antusias dan penuh semangat mengikuti training ini. Perempuan manakah yang tidak bangga menyandang gelar ibu? Setiap perempuan mukmin pasti akan merasa bangga menjadi ibu. “Soalnya, nggak semua perempuan punya kesempatan untuk bisa mengandung dan melahirkan, ustadzah,” kata Bu Priyo, salah seorang peserta saat ditanya alasan kenapa bangga menjadi ibu. Apalagi Islam benar-benar memberikan kedudukan yang mulia bagi setiap ibu. Bagaimana tidak, seorang wanita yang sedang hamil dari hubungan yang sah dengan suaminya dimohonkan oleh para malaikat agar ia diberi 1000 kebaikan, digugurkan 1000 kesalahan dan dicatat sebagai pejuang fi sabilillah yang sedang berpuasa di garda terdepan. “Tapi, hamilnya karena hubungan dengan suami yang sah ya! Bukan karena pergaulan bebas,” tegas Ustadzah Nurul Husna dengan gaya yang khas disambut dengan anggukan setuju ibu-ibu peserta.
Sayangnya, akibat dominasi budaya liberal-kapitalistik, banyak perempuan yang enggan meraih kedudukan mulia sebagai ibu. Mereka lebih memilih materi ketimbang imbalan pahala dan surga.
Tapi tidak demikian dengan ibu cerdas. Ibu cerdas adalah ibu yang visioner, yang melihat kehidupan tidak hanya untuk hari ini saja. Pandangannya jauh kedepan, tidak sekedar masa depan dunia tetapi juga masa depan abadi yaitu akhirat. Karenanya, untuk bisa menjadi ibu cerdas, seorang ibu harus menjadikan dirinya berkepribadian Islam, yaitu memiliki pola fikir dan pola sikap Islam.
Seorang ibu cerdas akan mendidik anak-anaknya menjadi generasi unggul. Caranya, fokus terhadap kelebihan-kelebihan anak, mengasah potensi akal dan fitrah alaminya. Tentu saja ini membutuhkan kesabaran dan keikhlasan para ibu agar upayanya membuahkan prestasi buah hati.
Keadaan para ibu kini kian dipersulit dengan diterapkannya sistem kehidupan liberal sekuler kapitalistik. Pornografi, pornoaksi, narkoba dan tontonan yang jauh dari Islam semakin menjadi kubangan mengerikan untuk munculnya generasi unggulan. Oleh karenanya, ibu yang cerdas hanyalah salah satu pilar terwujudnya generasi unggul berjiwa pemimpin. Perlu dua pilar lainnya, yaitu adanya kontrol masyarakat, sehingga masyarakat menjadi benteng kedua dalam melindungi generasi, kemudian disempurnakan dengan penerapan aturan Islam secara kaffah dalam institusi khilafah.
“Jadi dapat disimpulkan untuk menjadi ibu cerdas yang mampu mencetak generasi unggul, kita butuh khilafah,” ujar Ustazah Husna. Hanya negara khilafah Islamlah yang akan memberikan jaminan terwujudnya sosok ibu cerdas dan generasi unggul. Maka, lanjut Ustazah Husna, harus ada perjuangan untuk menegakkan kembali khilafah Islam.
Diakhir acara, para peserta pun berkomitmen untuk menjadi pejuang khilafah bersama Muslimah Hizbut Tahrir dan bertekad untuk mendukung perjuangan khilafah Islam.[]
Orang tua adalah pendidik utama & pertama bagi buah hatinya. Jika orang tua cerdas, insya Allah buah hatinya juga cerdas. Khususnya para Ibu, berbahagialah menjadi Ibu, karena Ibu adalah orang yg pertama harus dihargai & dihormati oleh anak, Ibulah yg punya peran strategis dalam menghantarkan buah hatinya menuju surganya Allah. Jika seorang Ibu mempunyai multi kecerdasan (multiple intelligences) niscaya buah hatinya akan mengikuti, begitu juga sebaliknya. Hanya khilafah yg dapat mencetak para ibu mempunyai multi kecerdasan. Allahu Akbar.
subhanallah..smg dg acara yg diselenggarakan semakin hari semakin banyak para Ibu yg menyadari bahwa di tangan ortu khususnya seorang Ibulah generasi robbani akan lahir utk melanjutkn estafet perjuangan Nabi saw.