Sembilan-belas pesawat AS, termasuk tiga pesawat pembom B2, mengambil bagian dalam serangan-serangan Minggu terhadap sasaran di Libya, kata Komando Afrika AS yang bermarkas di Jerman kepada AFP.
“Apa yang kami lakukan, bersama mitra-mitra koalisi kami, adalah tahap awal dari sebuah operasi untuk berusaha menciptakan kondisi yang diperlukan bagi pemberlakuan zona larangan terbang,” kata juru bicara komando itu, Kenneth Fidler.
Serangan-serangan pagi hari itu juga melibatkan jet tempur F-15 dan F-16 dan ditujukan pada “sistem pertahanan udara terpadu” Libya, katanya.
Ia juga mengatakan, rudal Tomahawk yang ditembakkan oleh AS dan Inggris pada Sabtu berjumlah 124.
Panglima militer AS Michael Mullen, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan sebelumnya, tahap awal dari operasi internasional untuk menegakkan zona larangan terbang di Libya “telah berhasil”.
Menurut jendral AS tersebut, pasukan yang setia pada Moamer Kadhafi “tidak lagi bergerak menuju Benghazi”, kota wilayah timur yang dikuasai pemberontak Libya, akibat serangan Barat itu.(ANTARA, 20/3/2011)