Diktator Qaddafi dan Kelemahan Para Penguasa Muslim

[Al Islam 549] Sejak berkuasa pada 1 September 1969, Qaddafi telah banyak melakukan kekerasan, penyiksaan dan pembunuhan. Diantara yang terekspos:

  • Pada tahun 1970 Qaddafi memerintahkan polisi dan pasukan keamanan Komite Rakyat menangkap ratusan warga Libya yang menentang atau pihak yang dikhawairkan dapat menentang pemeritahannya.
  • Pada tahun 1976, sebanyak 22 perwira dieksekusi.
  • Pada tahun 1980 Qaddafi menjatuhkan hukuman mati kepada orang-orang asing yang dia sebut “anjing liar”.
  • Pada tahun 1988 menurut laporan Amnesti Internasional, Qaddafi melakukan penangkapan sewenang-wenang, penghilangan, penyiksaan dan hukuman mati.
  • Human Right Watch menyatakan, pada tahun 1996 rezim Qaddafi menembak mati lebih dari 1000 orang di penjara Abu Salim.
  • Dalam pidatonya pada peringatan khataman mushhaf keseratus, 3 Juli 1978 di Universitas Mawla Muhammad di Tripoli, Qaddafi mengatakan bahwa hadits-hadits Nabi saw itu tidak boleh diambil, dan wajib hanya mengambil al-Quran saja. Koreksi dari Hizbut Tahrir melalui delegasi pada 27 Ramadhan tahun itu dan Memo kepadanya, dia tanggapi dengan berang. Berikutnya Rezim Qaddafi menangkapi syabab Hizb. Diantara mereka sebanyak 13 orang dieksekusi pada bulan April 1983 dan April 1984 di depan khalayak.

Kebiadaban Qaddafi tidak berhenti hingga hari ini. Dia menggunakan tentara dan orang-orang bayaran dengan senjata, bom dan berondongan peluru untuk menghadapi rakyat yang berdemonstrasi menuntutnya lengser. Akibatnya menurut Francois Zimeray, Direktur Human Right Watch, yang menyaksikan kondisi dilapangan, jumlah korban yang tewas sampai akhir Februari sudah mencapai 2.000 orang dan ribuan lainnya luka-luka (lihat, eramuslim.com, 25/2/11).

Tragedi itu dijadikan alasan PBB untuk melindungi warga sipil dengan mengeluarkan resolusi 1973/2011. Lalu AS, Inggris, Prancis, Italia, dan Kanada pun melancarkan intervensi (serangan) militer membom berbagai sasaran di Libya.

Sesungguhnya tanpa barat imperialis, para peguasa kaum Muslim bisa menghentikan kebiadaban Qaddafi. Sebab Mesir saja memiliki 405 pesawat tempur (Mirage 2000, F-16, F-4 dan Mig 21), 3723 tank (Т-54, Т-55, dan Т-62 dari Uni Soviet dan M1 Abrams buatan AS), 5000 wagon panser lapis baja, ribuan artileri dan 1,1 juta tentara (rakyatmerdekaonline.com, 2/2/11). Ironinya, mereka lebih memilih bersikap lemah.

***

بسم الله الرحمن الرحيم

Diktator Libya dengan Pembantaian Berdarahnya dan Kelemahan Para Penguasa Kaum Muslim dalam Menolong Libya; Mereka Bersekutu dalam Kejahatan Intervensi Militer Prancis, Inggris, dan Amerika!

Mulai malam 19-20/3/2011 negara-negara Barat melakukan serangan udara dan menembakkan rudal-rudal dari laut ke berbagai sasaran di Libya. Negara-negara Barat itu memanfaatkan kelemahan para penguasa kaum Muslim, khususnya Mesir dan Aljazair untuk menolong warga Libya dan menyelamatkan mereka dari pembantaian Qaddafi yang dilakukan bersama kaki tangannya dan orang-orang bayaran …

Sungguh ini benar-benar tragedi, di mana diktator Libya dengan pembantaian berdarahnya, membuka ruang bagi intervensi militer Barat di Libya… Sungguh ini benar-benar tragedi, di mana para penguasa Arab, bahkan seluruh penguasa di negeri-negeri Islam, ikut andil dalam kejahatan tersebut dengan tidak menolong Libya menghadapi diktator (Qaddafi)… Seharusnya mereka segera mengerahkan pasukan untuk menolong Libya, sehingga kediktatoran dapat dihancurkan dan intervensi negara-negara Barat di negeri kaum Muslim dapat dicegah… Dan sungguh ini benar-benar tragedi ketiga, di mana kaum Muslim memasukkan ke dalam rumah-rumah mereka “ular berbisa” untuk mengatasi bahaya!

Diktator Libya dengan pembantaian berdarahnya, dan para penguasa yang tidak menolong warga Libya dari tangan diktator itu, telah bersekutu dalam kejahatan. Akibatnya tercipta alasan bagi Barat melakukan intervensi secara militer; setelah intervensi secara politik dengan Resolusi PBB 1973, dengan dalih penyelamatan kemanusiaan bagi warga Libya. Padahal di saat yang sama, negara-negara Barat itu tidak pernah mengenal kemanusiaan, kecuali mendapat bayaran. Bukan sembarang bayaran, tetapi bayaran keji yang merealisasi kepentingan-kepentingan mereka di negeri-negeri kaum Muslim!

Wahai kaum Muslim! Bagaimana umat akan memiliki kehidupan yang tenang sementara mereka melupakan firman Allah SWT:

وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ

Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan (QS al-Anfal [8]: 72)

Dan tidak menolong saudaranya seagama yang dizalimi Qaddafi? Bagaimana kehidupan akan baik, sementara umat melupakan sabda Rasulullah saw:

«الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ»

Seorang mukmin bagi mukmin lainnya laksana satu bangunan saling menopang satu sama lain dan beliau mengeratkan jari-jemari beliau satu sama lain (HR al-Bukhari)?

Bagaimana umat bisa berdiri di atas kedua kakinya sendiri, sementara mereka tidak melihat orang yang akan menyelamatkannya dari kediktatoran penguasanya, kecuali yang datang justru musuh-musuhnya?!

Wahai kaum Muslim…! Musibah umat ini adalah akibat para penguasanya … Juga akibat sikap diam umat terhadap bencana-bencana dari para penguasa zalim dan diktator. Maka umat pun ditimpa musibah berupa azab seperti yang terjadi selama ini, bukan hanya di akhirat saja, tetapi hingga di dunia. Dan sekarang umat melihat musuh-musuhnya membombardir negerinya, mengelilingi langitnya, dan melanggar kehormatannya.

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لاَ تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (QS al-Anfal [8]: 25)

Orang zalim dihukum karena kezalimannya. Sedangkan orang yang dizalimi mendapat siksa karena sikap diamnya terhadap kezaliman. Abu Bakar ash-Shiddiq ra berkata: Aku mendengar Rasul saw bersabda:

«إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوْا الظَّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمْ اللَّهُ بِعِقَابٍ مِنْهُ»

Sesungguhnya manusia jika melihat orang berbuat zalim lalu ia tidak menindak dengan kedua tangannya, maka hampir-hampir Allah meratakan azab dari sisinya (HR Ahmad)

Sesugguhnya para penguasa itu, mereka berupaya menjaga kursi kekuasaannya yang doyong dan semu. Mereka tidak segan-segan menumpahkan darah, melayani musuh, menjual negeri, dan penduduknya … Singgasana mereka adalah tuhan-tuhan mereka.

قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ

Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling? (QS at-Tawbah [9]: 30)

Diktator Libya tahu bahwa masyarakat tidak lagi menginginkannya. Ia juga tahu bahwa Inggris yang dahulu mengantarkannya ke kursi pemerintahan selama empat puluh tahun, akan mencampakkannya ke pinggir jalan, ketika perannya telah usai. Dan sekarang ini perannya telah atau hampir selesai. Sesunggunya sudah ada pelajaran dari yang lain. Seandainya dia berakal, niscaya dia mundur dari pemerintahan dan berlalu. Tetapi ia lebih memilih berakhir di atas tengkorak-tengkorak kaum Muslim di Libya dan mengundang intervensi musuh-musuh kaum Muslim, tanpa merasa malu kepada Allah, Rasul-Nya dan kaum Mukmin!

Wahai kaum Muslim, wahai para penguasa di negeri kaum Muslim, wahai penguasa Mesir al-Kinanah…! Tidak adakah di antara Anda orang yang cerdas, sehingga ia menyadari suatu masalah sebelum menjadi serius dan kritis, lalu menggerakkan pasukan ke Libya untuk menyelamatkan Libya dari diktator Qaddafi dan mengembalikan senyum kepada warga Libya; Ia lenyapkan dalih yang bisa digunakan Barat untuk menjamah langit dan tanah Libya dengan pesawat-pesawat dan rudal-rudalnya? Tidak adakah di antara Anda orang yang cerdas, sehingga ia menghentikan intervensi militer Barat yang menghinakan kaum Muslim ini? Sungguh, itu benar-benar tragedi. Dan itu termasuk problem dunia, di mana orang yang dizalimi tidak menemukan orang yang menyelamatkannya dari orang zalim, kecuali musuhnya sendiri! Apakah satu setengah miliar orang tidak mampu menyelamatkan Libya dari kediktatoran Qaddafi, sehingga masyarakat memilih musuhnya untuk menyelamatkan mereka!

Wahai kaum Muslim…! Belum tibakah saatnya bagi Anda untuk memahami apa yang telah dan terus diserukan oleh Hizbut Tahrir, bahwa tegaknya Khilafah sajalah yang akan menjaga negeri dan penduduknya serta menghancurkan punggung musuh-musuh.

«إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ»

Sesungguhnya seorang imam (khalifah) adalah perisai dimana orang-orang berperang di belakangnya dan menjadikannya pelindung (HR Muslim)?

Belum tibakah saatnya bagi Anda untuk memahami bahwa umat Islam di bawah Khilafah dahulu selalu dimintai pertolongan oleh orang-orang yang dizalimi di dunia untuk menghilangkan kezaliman atas mereka. Sementara sekarang, di bawah rezim-rezim boneka dan penguasa-penguasa pandir (ruwaibidhah), umat Islam tidak mampu menghilangkan kezaliman dari dirinya sendiri?… Namun demikian, semua kejadian itu telah mendorong berkumandangnya seruan pembebasan. Kegelapan malam pun akan disusul fajar. Sesungguhnya Islam memiliki getaran hebat yang akan mendatangi para penindas dan musuh-musuh Islam dari arah yang tidak mereka sangka-sangka.

وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ

Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya. (QS Yusuf [12]: 21)

15 Rabiuts Tsani 1432 H

20 Maret 2011 M

Hizbut Tahrir

Komentar al-Islam

Polri: target bom, penghalang khilafah (vivanews.com, 19/3)

  1. Fitnah keji menyudutkan perjuangan syariah dan khilafah. Waspadai pola-pola orde baru.
  2. Fakta: selama ini metode pejuang khilafah adalah fikriyah (edukasi kepada umat), siyasiyah (jalan politik), dan tanpa kekerasan.
  3. Khilafah adalah kewajiban mulia dan wajib diraih dengan cara yang mulia sesuai manhaj Nabi saw. Syariah dan Khilafah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*