Tujuh belas pimpinan ormas Islam dan tokoh membahas konspirasi di balik rencana pembatasan subsidi BBM, Sabtu (26/3) di Kantor DPP Hizbut Tahrir Indonesia, Jakarta. H Iing Solihin (MUI Pusat), Bachtiar (PP Al Irsyad Al Islamiyah), Ahmad Daryoko (SP PLN), Fikri Bareno (Al Ittihadiyah), Firos Fauzan (PB PII), Fakhrurrazi (KAHMI), M Atik Asy’ari (Pengamat Perminyakan), M Nur Caniago (PBB), Arim Nasim (HTI) nampak hadir dalam diskusi yang berlangsung hangat itu.
Mereka melihat bahwa kebijakan pemerintah yang akan membatasi/pengaturan atau apa pun namanya sesungguhnya hanya bagian dari upaya liberalisasi minyak dan gas (migas).
Itu jelas bertentangan dengan hukum Islam yang melarang pengelolaan migas oleh swasta apalagi asing. “Tetapi milkiyyah ammah (harta milik rakyat) ini wajib dikelola untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” ujar Arim Nasim.
“Maka para tokoh Islam harus melakukan sosialisasi kepada umat dan koreksi kepada pemerintah,” ajaknya. Para tokoh pun sepakat untuk menolak kebijakan yang bertentangan dengan syariah Islam itu.[] roky al maro/mediaumat.com
seratus.Semua harus kompak menolak rencana jahat thd rakyat tersebut, yang hanya menyenangkan orang2 penjajah. NU & Muhammadyah harus gubung dong. Jangan jadi pengamat terus. Kemenangan itu tidak diperoleh melali pengamat tetapi melalui perjuangan yang sungguh sungguh. Terus semangat. Kami dibawah juga semangat. Tiada hari tanpa mikiri rakyat. Allahu Akbar.
Sudah waktunya umat/ormas Islam kembali kepada syariah dan menolak semua sistem non Islam, jika ingin meyelamatkan negeri ini. Yakinlah hanya Islam yg dapat memberi solusi semua permasalahan yg mendera bangsa ini, untuk itu penyadaran umat Islam harus selalu kita lakukan. Allahu Akbar.