Bina Syakhshiyah Islamiyah Remaja: “Remaja Gaul Syari’ah, Remaja Keren”

HTI Press. Muslimah HTI DPD 2 Bogor kembali menggelar agenda rutin remaja, Bina Syakhshiyah Islamiyah (BSI). Acara ini berlangsung pada hari Minggu, 20 Maret 2011. Tak kurang 800 remaja putri memadati Masjid Raya Bogor, tempat acara berlangsung.

Rifi Chumairi -pemerhati remaja dan aktivis MHTI- menyampaikan materi seputar remaja dengan mengangkat tema “Remaja Gaul Syari’ah, Remaja Keren”. dihadiri oleh sekitar 800 remaja dari berbagai wilayah dan sekolah di Bogor.

Gambaran fakta remaja saat ini dipaparkan oleh pemateri yang akrab disapa dengan “Kak Rifi”.  Kehidupan remaja sedang dihipnotis oleh budaya mengidolakan para artis. Tak jarang, para remaja berlomba-lomba untuk meniru sang idola. Tak hanya gaya rambut, fashion, gaya bicara, tapi bahkan gaya hidupnya. Gaya hidup konsumtif pun tak dapat dihindari untuk mengeksiskan diri di tengah-tengah pergaulan yang materialis.

Untuk menyadarkan para remaja, kak Rifi juga menyampaikan data survey BKKBN, lebih dari 50% remaja di Jabodetabek sudah tidak perawan lagi. Kondisi ini tak lepas dari pengaruh dari budaya free sex yang kini telah mewarnai kehidupan remajaita. Akibat free sex ini, tercatat sebanyak 2,4 juta kasus aborsi yang terjadi di kalangan remaja per tahunnya. Belum lagi semakin menjamurnya penularan Penyakit Menular Seksual (PMS) hinga menelan korban yang tak sedikit.

Di tengah pemaparannya, pembicara pun mengingatkan kembali bahwa tujuan penciptaan manusia, termasuk di dlamnya remaja adalah untuk beribadah kepada Alloh SWT (Q.S. Adz-Dzariyat:56). Dan ibadah bukan hanya diartikan sebagai aktivitas ritual -seperti sholat, dzikir, puasa, dll-, tapi ibadah adalah melakukan seluruh aktivitas yang disesuaikan dengan aturan Alloh SWT.

Di akhir pemaparan pembicara, para peserta pun diberikan gambaran tentang profil remaja “KEREN” yang beriman, taat beribadah, berakhlak terpuji, peduli umat, teguh pendirian, cerdas, dan berwawasan. Setelah itu, teatrikal tentang kehidupan remaja yang diperankan oleh para remaja dari beberapa sekolah menjadi penutup acara tersebut hingga membuat para peserta semakin paham bahwa remaja keren adalah remaja yang taat pada Syari’ah.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*