Komisi I DPR ke AS Hingga Prancis Gali Masukan UU Intelijen

Jakarta – Banyak agenda yang akan dilakukan anggota Komisi I DPR saat ‘pelesiran’ ke Amerika Serikat (AS) hingga Prancis. Anggota dewan ingin menggali masukan seputar pertahanan dan UU Intelijen.

“Jadi kunjungan kerja Komisi I dalam masa reses untuk menggali masukan tentang banyak hal, salah satunya tentang pertahanan. Juga menggali masukan UU Intelijen dari beberapa negara. Ketiga, menggali masukan mengenai kebijakan politik terhadap berbagai isu,” papar Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddik saat dihubungi wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (14/4/2011).

Mahfudz menjelaskan rombongan dibagi menjadi 4 grup. Rombongan tidak berangkat sekaligus, tetapi bertahap. Ada yang ke Amerika, Rusia, Turki dan Prancis. Tiap rombongan rata-rata terdiri dari 10 orang.

“Yang sudah berangkat ke Spanyol semalam,” ujar Mahfudz yang berencana bertolak ke Turki pada 17 April nanti.

Politisi PKS ini mengatakan efektif kunjungan 5 hari. Ia mengaku tidak tahu jumlah dana yang digelontorkan. “Yang jelas sudah sesuai ketentuan yang berlaku termasuk transportasi, akomodasi dan representasi ketika kita ada di sana,” kata dia.

Ketika ditanya apakah anggaran kunjungan telah meningkat dari kelas bisnis menjadi eksekutif, Mahfudz menjawab anggaran Komisi I DPR masih mengikuti anggaran tahun lalu.

“Memang saya dengar usulan itu untuk mengikuti standar pemerintah tetapi baru berlaku tahun 2012. Kalau Komisi 1 sekarang masih pakai ketentuan anggaran seperti tahun lalu. Jadi masih pakai tiket pesawat bisnis, hotel, uang intensif sejumlah hari di sana masih pakai anggaran tahun sebelumnya,” kata dia.

Jika anggota DPR membawa istri, Mahfudz menegaskan biayanya dari anggaran pribadi.

DPR reses sejak Jumat 8 April sampai sekitar pertengahan Mei 2011 mendatang. Umumnya waktu reses dipergunakan anggota DPR untuk berkunjung ke konstituen dan daerah pemilihan. FITRA merilis anggaran yang digunakan untuk pelesiran tersebut sebesar Rp 4,5 miliar. (detiknews.com, 14/4/2011)

Komentar :
Sudah menghabiskan banyak anggaran negara yang sesungguhnya uang rakyat, belajarnya juga ke negara-negara teroris seperti Amerika dan Perancis. Negara yang selama ini menjadikan umat Islam dan Islam sebagai musuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*