Rusia Memperingatkan Eropa Terkait Intervensi di Libya

Rusia kembali memperingatkan intervensi negara-negara Eropa, khususnya di Libya. Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan: “Keputusan Dewan Keamanan tidak pernah dimaksudkan untuk menggulingkan rezim Libya”, dan bahwa “Semua orang yang menggunakan resolusi tersebut untuk tujuan ini, telah melanggar mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa.”

Rusia telah meninggikan nada retorikanya untuk melawan Inggris, khususnya, karena telah mengirimkan tim militer ke kota Benghazi, sehingga hal ini menyebabkan Perancis dan Italia mengirimkan tim militer yang sama ke ibukota oposisi Libya tersebut.

Rusia menemukan bahwa negara-negara Barat, terutama Eropa telah mengambil keuntungan dari resolusi internasional itu untuk mempertahankan pengaruhnya di Libya. Sehingga inilah yang membuat Eropa terlihat dan seolah-olah mendapatkan lampu hijau ketika menyetujui penerapan resolusi Dewan Keamanan tahun 1973 tentang Libya.

Tingginya nada retorika Rusia untuk melawan Eropa terjadi pada saat di mana Rusia menemukan bahwa Amerika tidak begitu bersemangat untuk memasuki tanah di Libya, sehingga inilah yang mendorong Rusia meningkatkan sikapnya untuk melawan Eropa. Sementara itu konflik internasional yang begitu kuat di Libya, namun negara-negara Arab masih tetap menjauh dari masalah Libya, dan seolah-olah tidak tampak tertarik sama sekali.

Sesungguhnya kewajiban para politisi baru di dua negara, Mesir dan Tunisia, yang telah berhasil melakukan revolusi yang telah menggulingkan Mubarak dan Ben Ali, agar mereka menempatkan masalah Libya di atas prioritas kebijakan-kebijakan luar negeri negara mereka. Dan jangan biarkan orang asing bertarung berebut pengaruh di Libya, sementara mereka tidak bergerak sedikit pun (kantor berita HT, 25/4/2011).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*