Jakarta. Karena lambannya pemerintah menangani kasus Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah 9 (NII KW 9), maka timbullah spekulasi bahwa pemerintah sengaja membuat dan memelihara aliran yang diduga sesat itu.
Agar tidak muncul spekulasi seharusnya pemerintah menuntaskan kasus NII palsu ini. “Tetapi pemerintah terkesan memeliharanya, seperti halnya juga aliran sesat Ahmadiyah,” ujar Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto dalam acara Debat: Awas! Cuci Otak Ala NII, Rabu (27/4) malam di studio tvOne, Jakarta.
Padahal sudah banyak informasi yang valid tentang penyimpangan agama, politik, uang yang di sampaikan orang-orang oleh yang sudah keluar. Jadi ini memang masalah political will dan cara pandang pemerintah. “Apakah ini persoalan yang harus diselesaikan atau komoditas politik yang seksi untuk dipelihara,” lontarnya.
Menurut pembicara lainnya, Koordinator Solidaritas Umat Islam untuk Korban Aliran Sesat (SIKAT) Taufik Hidayat, kasus ini merebak sejak 20 tahun lalu namun sampai sekarang tidak tuntas. “Seharusnya kasus ini hanya dua atau tiga bulan saja. Artinya kalau pemerintah mau, satu tahun saja sudah bisa disikat,” tegasnya.
Sedangkan Pengamat Intelijen Al Chaidar menilai pemerintah bukan saja memelihara tetapi bahkan yang membuat NII palsu tersebut. “Ini sengaja dibuat pemerintah untuk pembusukan ideologis NII asli,” tudingnya.
Menurutnya, ini masalahnya persoalan ideologis. Banyak yang ingin melawan sistem yang bobrok ini tetapi terjebak NII palsu. Orang yang terjebak disimpangkan pemahamannya dan disiksa habis-habisan sehingga nantinya orang tersebut menjadi resisten untuk menerima dakwah yang asli.
“Jadi ini dirancang sedemikian rupa, bukan hanya untuk membenci NII, tetapi ajaran Islam itu sendiri!” tegasnya.(mediaumat.com, 28/4/2011)
“Jadi ini dirancang sedemikian rupa, bukan hanya untuk membenci NII, tetapi ajaran Islam itu sendiri!”
SETUJU PAK !!