Osama bin Laden, putra seorang miliarder Saudi, Mohamed bin Laden, yang memulai aktivitas jihadnya sejak tahun 1979 dalam menghadapi pasukan Soviet di Afghanistan, telah meninggal setelah pengejaran yang berlangsung hampir sepuluh tahun. Osama dalam kamus jihad merupakan seorang martir (pejuang agama) yang pergi ke Afghanistan dan memimpin aktivitas jihad di antara barisan mujahidin untuk melawan invasi Soviet.
Amerika Serikat merupakan di antara negara-negara yang telah membuat Bin Laden karena permusuhan yang terkenal antara kutub AS dan Uni Soviet. Sehingga kemudian ia menjadi bumerang dan senjata makan tuan setelah Perang Teluk tahun 1991, di mana Bin Laden menganggap kehadiran pasukan AS di wilayah Kerajaan Arab Saudi sebagai “bentuk kekufuran”.
Setelah ia menjadi “pahlawan” dengan mundurnya pasukan Soviet dari Afghanistan pada akhir dekade delapan puluhan, ia berubah menjadi teroris yang terus dikejar. Sehingga ia kehilangan dukungan Saudi dan pergi ke Sudan pada awal tahun sembilan puluhan untuk mendirikan pusat operasi baru di sana.
Osama bin Laden berhasil dalam mengekspor ide-idenya ke Asia Tenggara, Amerika Serikat, Afrika dan Eropa. Kemudian ia meninggalkan Sudan pada tahun 1996. Dan ia pergi ke Afghanistan karena adanya hubungan yang kuat antara dirinya dengan kelompok Taliban yang telah mengendalikan semua urusan dan situasi di Afghanistan.
Di Afghanistan ia mengumumkan perang terhadap Amerika Serikat. Pada tahun 1998 kekuatan Osama bin Laden bertemu dengan kekuatan Ayman al-Zawahiri, Sekretaris Jenderal Jihad Islam Mesir yang dilarang. Keduanya mengeluarkan fatwa yang menyerukan untuk “membunuh orang Amerika dan sekutu mereka, dimanapun mereka berada, serta mengusir mereka dari Masjidil Aqsa dan Masjidil Haram”.
Setelah peristiwa “11 September”, Amerika Serikat langsung menuduh Osama bin Laden dan al-Qaeda sebagai pihak yang bertanggung jawab, bahkan Osama memuji para pelaku aksi tersebut. Pada bulan Desember 2001, pasukan AS berhasil mendapatkan video yang menunjukkan Bin Laden sedang bersama para pendukungnya. Dalam video itu ia berbicara tentang keterkejutannya terkait bersarnya kerusakan dan korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan menara. Dan apa yang terjadi di luar perkiraan, bahkan melebihi apa yang diharapkan.
Amerika Serikat menggunakan rekaman video ini sebagai bukti nyata bahwa Osama bin Laden sudah lebih dudu mengetahui peristiwa tersebut dan rinciannya. Sementara sisanya dari beberapa bukti lainnya tidak diumumkan dengan alasan keamanan nasional dan perang melawan terorisme.
Amerika Serikat juga menuduh langsung keterlibatannya dalam sejumlah pemboman, utamanya “pemboman al-Khobar”, “pemboman Nairobi dan Dar as-Salaam”, serta peristiwa 11 September 2001 yang menewaskan 2.997 orang. Bahkan Osama merupakan orang nomor satu yang paling dicari di dunia (dalam daftar Interpol).
Sementara lokasi terakhir, diketahui bahwa Osama bin Laden berada di kota Kandahar, Afghanistan pada tahun 2001. Amerika Serikat meminta Taliban agar menyerahkan Bin Laden. Namun, kelompok Taliban yang memerintah Afghanistan pada saat itu meminta kepada Amerika Serikat bukti keterlibatan Osama bin Laden dalam peristiwa 11 September 2001.
Dan menyusul sikap Taliban tersebut, Amerika Serikat memimpin-tanpa otorisasi internasional-perang atas Afghanistan, dan menggulingkan pemerintah Taliban. Namun, Amerika Serikat tidak berhasil menangkap Osama bin Laden.
Amerika Serikat yakin bahwa Osama bin Laden telah meninggal secara wajar akibat gagal ginjal yang membutuhkan penanganan medis yang luar biasa, yang membuatnya berada dalam situasi yang kritis. Namun dalam kesempatan lain, beredar rekaman video dan audio Osama yang sedang membicarakan isu-isu aktual. Sehingga itu menjadi bukti bahwa ia masih hidup.
Pada tanggal 7 Mei 2004, ada rekaman audio yang dikaitkan dengan Osama bin Laden, yang isinya mendorong untuk membunuh Paul Bremer, mantan penguasa sipil Amerika Irak. Bahkan Osama bin Laden menyediakan “hadiah emas kepada siapa saja yang berhasil membunuhnya”.
Pemimpin organisasi al-Qaeda ini menghilang dari pandangan setelah perang melawan Taliban dan al-Qaeda di Afghanistan. Bahkan sebagian menyakini bahwa Osama bin Laden bersembunyi di wilayah pegunungan Afghanistan, yang berbatasan dengan Pakistan.
Dalam rekaman video yang disiarkan oleh TV Channel Aljazeera pada tanggal 30 Oktober 2004, Osama membenarkan untuk pertama kalinya alasan al-Qaeda melakukan serangan pada bangunan sipil di berbagai kota Amerika Serikat. Osama bin Laden menjelaskan alasan penyerangan itu dengan mengatakan: “Setelah umat Islam cukup menderita akibat serangan Israel ke Lebanon pada 1982, dan aksi-aksi terorisme yang dilakukan Israel terhadap warga sipil tak berdosa di Palestina. Dan seluruh dunia tahu bahwa Amerika mendukung dan merestui Israel melakukan pendudukan atas wilayah yang sama sekali tidak memiliki hak, baik dalam sejarah maupun peradaban.”
Osama mengklaim bahwa “Presiden Amerika telah salah dengan pernyataannya bahwa al-Qaeda anti-kebebasan. Dan Amerika senantiasa menyembunyikan kebenaran jika hal itu yang terkait dengan al-Qaeda.”
Osama bin Laden telah meninggal di Pakistan. Presiden Amerika Barack Obama mengumumkan tentang terbunuhnya Osama bin Laden dalam operasi intelijen AS di kota Abbottabad, dekat ibukota Pakistan, malam hari Senin, tanggal 2 Mei 2011.
Setelah meninggalnya Osama bin Laden masih menyisahkan banyak pertanyaan yang tidak terjawab hingga saat ini, yaitu: Mengapa Osama bin Laden tidak dikuburkan di pekuburan kaum Muslim. Sebaliknya, justru dilemparkan ke dalam laut, seperti yang dikatakan Amerika? Apakah ada hubungan antara revolusi Arab dan pengumuman terbunuhnya Osama bin Laden? Apakah ada hubungan antara terbunuhnya Osama bin Laden dan seruan untuk melakukan intifada Palestina ketiga pada tanggal 15 Mei 2011? Mengapa hanya ada satu foto saja setelah meninggalnya? Apakah foto itu asli atau palsu? (moheet.com, 3/5/2011).
Osama bisa meninggal tapi semangat jihad akan selalu berkobar..