Perdana Menteri Inggris David Cameron pada hari Rabu (11/5) menegaskan bahwa ia masih berambisi untuk melarang Hizbut Tahrir. Bahkan sejak lebih dari empat tahun yang lalu, ia menyerukan agar memasukkan Hizbut Tahrir ke dalam kelompok yang dilarang melalui undang-undang anti-terorisme di Inggris.
Cameron mengatakan kepada para anggota parlemen, “Kami telah sampai pada kelompok-kelompok sasaran yang mendorong ekstremisme, dan tidak hanya untuk ekstremisme kekerasan. Sebab, saya ingin melihat tindakan yang akan diambil terhadap Hizbut Tahrir. Sementara berbagai usaha peninjauan masalah ini sedang berlangsung sekarang untuk penyempurnaannya.”
Kantor berita “The Muslim News” mengatakan bahwa larangan tersebut kemungkinan dimasukkan dalam peninjauan kembali oleh pemerintah terhadap undang-undang tentang Pencegahan Kekerasan Ekstremisme (PVE). Sementara upaya peninjauan kembali ini dijadwalkan akan berlangsung akhir bulan ini.
Seorang juru bicara pemerintah berkata pada “The Muslim News” bahwa Perdana Menteri sedang bekerja keras untuk melarang kelompok-kelompok ekstremis, termasuk kelompok-kelompok yang tidak melakukan kekerasan, seperti Hizbut Tahrir. Larangan ini akan dimasukkan dalam peninjauan kembali langkah-langkah untuk memerangi terorisme.
Pada bulan Januari 2010, kelompok Islam “Islam 4 UK” dan al-Muhajirun atau kelompok non-kekerasan dimasukkan dalam daftar kelompok-kelompok Islam yang dilarang oleh Partai Buruh karena “memuji” terorisme.
Sebelumnya, Cameron telah mengangkat isu larangan Hizbut Tahrir ketika ia pemimpin oposisi pada bulan Juli 2007, yaitu seminggu setelah Gordon Brown menjabat sebagai Perdana Menteri, ketika ia menanyakannya: “Kami yakin dan pasti bahwa Hizbut Tahrir dilarang. Namun, mengapa hal ini tidak terjadi?”
Pada November 2009, Cameron kembali mengangkat isu ini dalam pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada Perdana Menteri ketika ia membuat tuduhan tentang dua sekolah Islam independen yang kemudian terbukti bahwa itu tidak benar.
Brown kemudian menjelaskan dalam sebuah surat bahwa keputusan apapun untuk melarang sebuah kelompok “harus didasarkan pada bukti bahwa kelompok itu telah melanggar hukum. sementara belum ada bukti yang cukup untuk melarang Hizbut Tahrir berdasarkan undang-undang Terorisme tahun 2000”.
Dalam manifesto pemilu tahun lalu, Partai Konservatif telah berjanji “untuk melarang setiap organisasi yang menyerukan kebencian atau kekerasan untuk menggulingkan masyarakat kami, seperti Hizbut Tahrir.” Hal itu disampaikan oleh mantan Menteri Dalam Negeri Pemerintah bayangan, Chris Grayling MP, dimana ia juga mengatakan dalam sambutannya pada konferensi Partai Konservatif pada tahun 2009: “Saya akan segera melarang Hizbut Tahrir.”
*** *** ***
Nilai-nilai busuk dan palsu yang selalu dinyanyikan Barat terus berjatuhan, terutama kebebasan berekspresi dan berkeyakinan, ketika dihadapkan pada pemikiran Islam dan partai-partai Islam, utamanya Hizbut Tahrir, yang menyerukan politik dengan cara damai untuk mendirikan Khilafah di negeri-negeri kaum Muslim, dan yang segera menyelamatkan kaum Muslim dari pengaruh imperialis Barat, serta yang akan mengemban risalah Islam ke seluruh penjuru dunia.
Kami telah melihat rentetan fakta runtuhnya nilai-nilai busuk dan palsu melalui sepotong kain penutup wajah wanita; kami melihat hal itu dalam kampanye-kampanye gila mereka terhadap pembangunan menara dan masjid di negara-negara Eropa; dan kami melihat hal itu dalam upaya pemerintah Barat meniupkan semangat kebencian dan permusuhan terhadap kaum Muslim dalam diri rakyatnya. Sehingga inilah yang mendorong sebagian dari mereka melakukan pelecehan terhadap Rasulullah, Muhammad Saw melalui kartun, dan hingga membakar salinan Al-Qur’an.
Begitu itulah watak kapitalisme Barat dan demokrasinya, yang begitu lantang berbicara tentang hak asasi manusia, kebebasan berekspresi, kebebasan beragama dan seterusnya ketika berkaitan dengen setiap kepentingannya. Bahkan propaganda busuk dan palsu ini yang selalu dijadikan senjata ketika hendak menyerang sebuah negara manapun, menjarah kekayaannya, mengintervensi urusannya, atau mendudukinya. Sementara ketika hal itu terkait dengan pelaksanaan kaum Muslim terhadap hak-hak dasarnya, dan usaha kaum Muslim untuk mengembalikan posisinya di antara bangsa-bangsa, maka pemerintah Barat menginjak-injak nilai-nilai mereka sendiri dalam rangka melemahkan Islam dan kaum Muslim, serta mencegahnya agar ketergantungan kaum Muslim tetap pada mereka.
Itulah, Cameron yang selalui dihantui oleh keberadaan Hizbut Tahrir, karena takut akan ide dan pengaruhnya, bukan pada komunitas Muslim di Inggris saja, tetapi juga pada non-Muslim yang mengalami peningkatan tentang jumlah mereka yang menerima Islam akibat kepuasan mereka dengan pemikiran Islam yang didakwahkan oleh Hizbut Tahrir.
Pada saat Cameron berbicara tentang terorisme, pemerintahannya dan pemerintahan Amerika justru membantu para penguasa tiran di negeri-negeri Islam untuk mengisolasi kaum Muslim dan setiap keinginan untuk membebaskan dari perbudakan. Bahkan mereka sendiri yang telah membinasakan tanaman dan ternak di Irak, Afghanistan, Pantai Gading, Rwanda dan di tempat lainnya. Dan daftar kelahatannya terus berlangsung, dalam bentuk yang sama sekali tidak mengenal arti kemanusiaan. Oleh karena itu, terorisme yang mana yang sedang dibicarakan oleh para monster ini?
Sesungguhnya Khilafah yang sedang diupayakan oleh Hizbut Tahrir melalui aktivitas politik inilah nanti yang akan menyelamatkan dunia dari kejahatan negara-negara teroris ini, dan yang akan mengeluarkan umat manusia, termasuk bangsa Arab dari kegelapan kapitalisme menuju cahaya dan keadilan Islam.
Hizbut Tahrir selama beberapa dekade telah menghadapi penindasan, pelarangan dan penangkapan di sebagian besar dunia, namun semua itu tidak mampu memalingkan Hizbut Tahrir dari usahanya untuk mendirikan Khilafah, bahkah tidak ada kekuatan besar sekalipun yang mampu menghalanginya. Hizbut Tahrir akan terus melangkah menuju berdirinya Khilafah yang sangat ditakuti oleh Cameron dan yang sejenisnya.
Khilafah yang sedang diusahakan oleh Hizbut Tahrir untuk didirikannya adalah cahaya dari Allah karena Khilafah yang akan menerapkan syariah-Nya. Dengan demikian, akankah Cameron dan yang sejenisnya berhasil memadamkan cahaya besar ini?!.
Allah SWT berfirman: “Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, tetapi Allah menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci.“(TQS. Ash-Shaff [61] : 8-9).
Sumber: pal-tahrir.info, 12/5/2011.
biar-lah mereka (musuh-musuh Allah) berbuat makar sesukanya (terhadap Allah dan Agama-Nya). Karena sesungguhnya makar mereka tdk akan berguna. wamakaru wamakarullah, waAllahu khairu al-makirin. Allahu…Akbar