Kendati meraih sukses dalam memerangi gerilyawan Taliban di Afghanistan selatan, Amerika Serikat gagal merebut hati rakyat Afghanistan, kata satu studi seperti dikutip Reuters.
Hampir 90 persen dari pria di distrik-distrik yang disurvai di Afghanistan selatan berpendapat operasi-operasi militer asing berpendapat tidak menyenanginya, kata riset Dewan Nasional mengenai Keamanan dan Pembangunan atau ICOS.
Separuh dari orang yang ikut dalan studi di Afghanistan selatan mengatakan opini mereka tentang pasukan asing lebih lebih negatif ketimbang tahun lalu.
Kesimpulan dari studi yang dilakukan April terhadap 1.400 orang di lebih dari 12 daerah itu memberi ganguan sementara kepada Jendral David Petraeus, komandan pasukan AS dan NATO, yang bersiap membuat rekomendasi-rekomendasi kepada Obama tentang bagaimana AS harus segera memulagkan pasukan dan menghentikan perang yang sudah berlangsung lama itu.
“Jika seseorang tidak dapat merebut hati dan perasaan itu, keberhasilan militer akan berbahaya,” kata Norine MacDonald ketua ICOS.
Studi ICOS menunjukkan ada perbedaan antara rakyat di Afghanistan selatan dan bagian-bagian lain negara itu — yang tidak menjadi pusat perhatian operasi-operasi NATO— di mana ada pandangan yang lebih mendukung kehadiran militer asing.
Lebih dari 90 persen responden selatan mengatakan mereka menganggap orang-orang asing tidak menghormati tradisi-tradisi Islam dan Afghanistan, dibandingkan 47 persen mereka yang ada di daerah-daerah utara. (ANTARA, 17/5/2011)