Al-Islam edisi: 557, 20 Mei 2011
بسم الله الرحمن الرحيم
Pemimpin Yahudi Memerintahkan Tentaranya Membunuh Kita di Dataran Tinggi Golan, Maroun al-Ras, dan Beit Hanoun,
Sementara Para Penguasa di Sekitar Palestina Memerintahkan Tentaranya Membunuh Rakyatnya Sendiri.
Ketahuilah Alangkah Buruknya Apa Yang Mereka Tetapkan Itu
Tanggal 15/5/2011, hari peringatan pendudukan Palestina, berjalan begitu panjang di atas bumi yang penuh berkah dan sekitarnya. Entitas Yahudi menjadikan tentaranya menguasai orang-orang tak bersenjata di Palestina, Lebanon, dataran tinggi Golan … dalam rangka mengosongkan senjata yang ada di saku mereka. Akibatnya puluhan orang tewas dan ratusan terluka. Asap bom dan artileri memenuhi atmosfer. Tanah yang pun suci diwarnai dengan darah …
Meski semua ini dan itu terjadi, desing peluru, deru pesawat, ledakan bom, dan artileri serta asap yang membubung … semua itu belum cukup untuk membangunkan para penguasa di sekitar Palestina dari kelalaiannya, sehingga mereka tidak menjadikan rakyatnya sendiri sebagai musuh. Sebaliknya mereka manjadikan orang-orang jahat yang merampas Palestina dan sekitarnya, dan menyebarluaskan kerusakan dan perusakan di sana … sebagai musuh. Pembantaian itu belum cukup untuk mengembalikan para penguasa kepada akal sehatnya dan mengarahkan pandangan mereka kepada musuh. Mereka sibuk dalam membunuhi rakyatnya dikarenakan protes rakyat terhadap kezaliman dan kediktatorannya. Para penguasa itu menggerakkan tank dan pasukan khusus untuk menghadapi rakyat dan menjaga republik mereka … Maka, kota dan kampung pun berubah menjadi medan perang dan bukannya perbatasan tanah yang diduduki di Palestina, Lebanon, dan dataran tinggi Golan!
Wahai Kaum Muslim, Wahai Manusia: para penguasa terus berupaya menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka… Mereka mengatakan bahwa mereka adalah musuh zionis dan imperialis, tetapi mereka menyiksa dan berbuat zalim. Sementara masyarakat diam terhadap mereka dengan alasan mereka berada dalam keadaan perang dengan entitas Yahudi dan bahwa mereka ingin membebaskan Palestina dari laut hingga sungai. Kemudian akhirnya mereka menelantarkan laut dan sungai serta daerah yang ada di antara keduanya untuk kekuasaan Yahudi … Mereka mengakui entitas Yahudi di atas tanah Palestina yang diduduki Yahudi pada tahun 48. Mereka bertemu, bernegosiasi agar musuh (Yahudi) mau memberikan tanah Palestina, yang didudukinya tahun 67 atau tanah yang didudukinya di sekitar Palestina, kepada mereka meskipun itu tanpa kedaulatan atau kekuasaan penuh! Dalam hal ini sama saja antara mereka yang melakukan rekonsiliasi terang-terangan dengan Yahudi secara rendah dan hina, dengan mereka yang secara faktual melakukan rekonsiliasi namun secara palsu dan bohong. Mereka disebut sebagai orang-orang yang menentang Yahudi. Kepalsuan dan kebohongan itu sampai pada derajat di mana perbatasan para penentang itu dengan entitas Yahudi di dataran tinggi Golan tampak jauh lebih aman. Bahkan salah seorang dari mereka mengatakan adanya keterkaitan antara kestabilan Suriah dengan kestabilan negara Yahudi!
Kondisi para penguasa itu sampai pada batas di mana mereka tidak melindungi punggung orang-orang tak bersenjata yang merayap untuk tinggal di tanah penuh berkah yang diduduki. Mereka dihalangi oleh para penguasa Arab sebelum dihalangi oleh penguasa Yahudi! Para penguasa Arab justru sibuk menggerakkan pasukannya untuk membunuhi masyarakat. Mereka justru mengosongkan perbatasan dengan Yahudi. Seandainya tidak demikian, niscaya orang-orang menemukan kesempatan yang aman untuk merayap ke arah tanah penuh berkah yang diduduki … Siapa yang akan percaya bahwa umat manusia bisa sampai ke dataran tinggi Golan sementara aparat rezim Suriah dan para begundalnya ada di dekat perbatasan?!
Wahai Kaum Muslim, Wahai Manusia: kelangsungan eksistensi negara Yahudi pencaplok tanah Palestina, tanah yang penuh berkah, bukanlah karena kekuatan negara itu. Akan tetapi karena pengkhianatan para penguasa dan kolusi mereka dengan negara-negara kafir imperialis yang mendirikan negara Yahudi itu. Siapa yang menyaksikan apa yang terjadi di dataran tinggi Golan, Maroun al-Ras, perbatasan Qalandiya, dan berbagai penjuru Beit Hanoun; dan merenungkan kebingungan yang terjadi pada diri pemimpin musuh terhadap orang-orang tak bersenjata, dan itu merupakan kebingungan yang tidak hanya meliputi negara Yahudi dari bawahnya saja tetapi juga hingga dari atasnya, di mana perdana menterinya menyatakan bahwa apa yang terjadi mengancam eksistensi negara Yahudi. Siapa yang merenungkan hal itu niscaya ia memahami bahwa entitas Yahudi ini adalah entitas yang rapuh, pilar-pilarnya bengkok, hampir runtuh. Perdana menteri mereka khawatir terhadap eksistensi entitasnya akibat gerakan merayap orang-orang tak bersenjata! Lalu bagaimana seandainya di depan orang-orang yang bergerak merayap itu ada gerakan merayap pasukan yang membersihkan bumi dari najis Yahudi, sehingga orang-orang yang bergerak merayap untuk tanah yang penuh berkah dan sekitarnya itu menjadi mulia dan bergembira karena petolongan Allah? Bagaimana seandainya hal itu terjadi dan memang itulah yang wajib secara syar’i? Bahkan seandainya lebih kecil dari itu, di mana di sana ada pasukan yang melindungi punggung orang-orang tak bersenjata yang merayap, sehingga jika musuh menembakkan senjatanya maka pasukan itu membalas dengan menembakkan senjata-senjatanya juga? Apakah ketika itu musuh akan berani lancang terhadap seseorang dari orang-orang yang merayap itu sehingga bisa mendapatkan darahnya tanpa harga yang bisa membuat musuh melupakan bisikan-bisikan setan?
Wahai Kaum Muslim, Wahai Para Tentara yang Mengitari Entitas Yahudi:
Bagaimana darah di nadi Anda tidak mendidih sementara Anda menyaksikan saudara-saudara Anda, darah mereka ditumpahkan, sementara Anda tidak menolong mereka? Bagaimana Anda diam saja terhadap para penguasa Anda padahal mereka tidak memobilisasi Anda untuk memerangi musuh Anda yang membunuh saudara-saudara Anda dan merampas negeri Anda? Bagaimana Anda duduk saja dan tidak memerangi musuh Anda, sementara pada waktu yang sama Anda memerangi rakyat Anda? Tidak adakah di antara Anda orang yang cerdas sehingga menghentikan para penguasa yang menjual negeri dan penduduknya, serta memberi kemungkinan untuk kaum kafir imperialis dan Yahudi agar memiliki kedaulatan dan kekuasaan terhadap Anda di Palestina dan di sekitar Palestina?
Tidakkan ayat Allah SWT membuat Anda bergetar:
وَلاَ تَرْكَنُواْ إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ اللّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لاَ تُنصَرُونَ
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. (QS Hud [11]: 113)
Tidakkah Anda merenungkan hadits-hadits Rasulullah saw :
« إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوْا الظَّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوْا عَلَى يَدَيْهِ يُوْشِكُ أَنْ يَعُمَّهُمْ اللهُ مِنْهُ بِعِقَابٍ »
Sesungguhnya manusia jika mereka melihat orang zalim dan mereka tidak menindaknya, hampir-hampir Allah akan menimpakan azab dari sisinya secara umum (HR Ahmad dan Abu Dawud dari Abu Bakar ash-Shiddiq ra)
Wahai Para Penguasa di negeri-negeri kaum muslim: orang yang berakal adalah orang yang mengambil pelajaran dari orang lain. Berbagai kejadian sekarang ini merupakan pelajaran bagi Anda seandainya Anda berpikir. Orang yang lebih keras kekejamannya dari Anda dan lebih banyak kekuatannya, mereka telah lenyap, terhina, dan rendah. Kekuasaan mereka tidak bermanfaat bagi mereka. Kroni mereka pun tidak berdiri bersama mereka. Hingga tuan mereka kaum penjajah justru telah melemparkan mereka ke tengah jalan …
Sesungguhnya Hizbut Tahrir memberi nasihat kepada Anda meskipun jika Anda tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat …
Sesungguhnya Anda telah berbuat jahat terhadap agama, umat, dan negeri Anda, bahkan terhadap diri Anda sendiri:
Kejahatan terhadap agama Anda: Anda telah menjadikan Islam berada di belakang punggung Anda. Anda telah memerangi Khilafah dan para pejuangnya. Anda lebih memilih berhakim kepada thaghut, padahal Anda telah diperintahkan untuk mengingkarinya…
Kejahatan terhadap umat Anda: karena Anda lebih loyal kepada musuh umat, kaum kafir penjajah dan Yahudi. Anda telah menzalimi umat. Dan Anda telah menjadi diktator menyerang umat …
Kejahatan terhadap negeri Anda: Anda telah menelantarkan Palestina dan sekitar Palestina, Kashmir, Siprus, Timor Timur, Sudan Selatan, dan banyak lainnya …
Kejahatan terhadap diri Anda sendiri: Anda telah menjerumuskan diri Anda sendiri ke dalam kehinaan dan kerendahan di dunia dan azab yang pedih di akhirat pada hari di mana orang-orang bermuka masam penuh kesulitan.
Jika Anda masih memiliki sisa kesadaran, maka mundurlah sebelum dimundurkan dan Anda menjadi obyek hukuman dari Khilafah pada saat berdirinya, dengan izin Allah, dan sungguh pasti tidak bisa dielakkan ketika datang.
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ ﴿٤٢﴾ مُهْطِعِينَ مُقْنِعِي رُءُوسِهِمْ لَا يَرْتَدُّ إِلَيْهِمْ طَرْفُهُمْ ۖ وَأَفْئِدَتُهُمْ هَوَاءٌ ﴿٤٣﴾
Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong. (QS Ibrahim [14]: 42-43)
13 Jumadul Akhir 1432 H
16 Mei 2011
Hizbut Tahrir
*******
Komentar al-Islam:
Gerakan reformasi politik dan pemerintahan yang telah berjalan selama sekitar 13 tahun dianggap gagal. Mayoritas masyarakat tidak merasakan ada perbaikan signifikan dalam bidang politik, pemerintahan, dan perekonomian. -Hasil survei Nasional Indo Barometer- (Kompas, 16/5)
- Inilah indikasi dan bukti bahwa demokratisasi tidak memberikan pengaruh nyata bagi perbaikan kesejahteraan dan kehidupan rakyat.
- Demokrasi plus pemimpin yang tak amanah membawa rakyat ke dalam kubangan derita (ketidakadilan, kemiskinan sistemik, dan keterpurukan)
- Hanya syariah Islam dalam bingkai Khilafah yang bisa membuat mimpi kesejahteraan, keadilan, dan kemuliaan bagi rakyat menjadi kenyataan.
Wakil presiden Boediono menegaskan keberadaan kelompok radikal merupakan ancaman terhadap bangsa Indonesia. Di sisi lain bangsa Indonesia juga tengah menghadapi ancaman berupa globalisasi (Kompas, 16/5)
- Jangan terkecoh, Kapitalismelah yang justru menjadi ancaman hakiki dan terbesar bagi negeri ini dan rakyatnya. Waspadai kampanye negatif terhadap Islam dan syariahnya.
- Allah Yang Mahabijak menegaskan hanya Islam dan syariahnya yang akan menyelamatkan umat manusia dan memberikan kehidupan kepada mereka, bukan kapitalisme, demokrasi ataupun sosialisme.